Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Jalur KA Tak Bisa Masuk Tanjung Priok, Rizal Ramli Akan "Kepret" Pelindo II

Kompas.com - 25/08/2015, 14:09 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli mengumpulkan berbagai pejabat dari sejumlah kementerian dan lembaga untuk membahas masalah waktu inap barang di pelabuhan atau dwell time di Pelabuhan Tanjung Priok.

Usai pertemuan itu, Rizal mengatakan bahwa salah satu penyebab lamanya peti kemas keluar dari pelabuhan adalah kondisi bahwa dua badan usaha milik negara (BUMN), yakni PT Pelindo II dan PT KAI, selalu berselisih.

Pelindo II, kata dia, menolak adanya jalur kereta api masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok, yang membuat kontainer tak bisa segera cepat keluar. Rizal mengatakan akan menindak tegas Pelindo II apabila terus menolak adanya jalur kereta yang direncanakan KAI itu.

"Dari dulu berantem antara Pelindo II dan PT KAI. Pelindo enggak mau ada jalur kereta api barang masuk pelabuhan, mungkin karena nanti bisnisnya akan berkurang. Oleh karena itu, kami mau tegas, kalau ada yang nolak, kita 'kepret'. Enggak tahu itu siapa, tetapi, esensinya, harus ada jalur kereta api barang ke pelabuhan," ujar Rizal, Selasa (25/8/2015).

Menurut Rizal, apabila jalur kereta api barang bisa masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok, maka sepertiga kemacetan arus keluar barang akan berkurang.

Mantan Menteri Koordinator Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu mengakui, masuknya jalur kereta api ke Pelabuhan Tanjung Priok akan membuat bisnis Pelindo II terganggu karena tidak lagi memperoleh pemasukan dari penyimpanan kontainer di pelabuhan. Meski begitu, Rizal tetap bersikukuh. Menurut dia, hak itu bisa dihilangkan untuk kepentingan yang lebih besar.

"Kalau ini dilakukan, maka sepertiga kemacetan akan berkurang. Memang ada yang dirugikan, tetapi ini dilakukan demi kepentingan nasional yang lebih besar," kata Rizal.

Kompas TV Rizal Ramli Akan Berantas Mafia Tanjung Priok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com