Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SKK Migas Pesimistis Bisa Capai Target Penerimaan Negara dari Sektor Migas

Kompas.com - 26/08/2015, 17:37 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pesimistis dapat mencapai 100 persen target penerimaan negara dari sektor migas yang dipatok dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2015 sebesar 14,99 miliar dollar AS, atau setara Rp 209,86 triliun (kurs 14.000).

“Waduh, sepertinya tidak bisa 100 persen,” kata Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi ditanya soal prediksi capaian kinerja migas tahun ini, Jakarta, Rabu (26/8/2015).

Amien menjelaskan, realisasi penerimaan negara sektor migas per 31 Juli 2015 sebesar 9,15 miliar dollar AS, atau setara Rp 128,1 triliun (kurs 14.000). Realisasi dari Desember 2014 hingga Juli 2015 tersebut baru mencapai 61 persen dari yang ditargetkan dalam APBN Perubahan 2015.

“Secara umum penerimaan negara turun, tahun lalu ke tahun sekarang saja harga minyak mentah dunia turun dari kisaran 100 dollar AS menjadi 43,7 dollar AS per barel,” jelas Amien.

Dalam materi yang disampaikan SKK Migas dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, pada periode sama realisasi cost recovery mencapai 70,5 persen dari target. Cost recovery yang harus dibayar negara ke KKKS dari Desember 2014 hingga Juli 2015 mencapai 9,87 miliar dollar AS, setara Rp 138,18 triliun (kurs Rp 14.000 per dollar AS).

Dalam APBN Perubahan 2015, cost recovery ditargetkan 14 miliar dollar AS, setara Rp 196 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com