OJK: Kredit Perbankan Semester I Tumbuh 10,38 Persen

Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan OJK Irwan Lubis mengatakan, secara umum asset perbankan pada semester pertama 2015 mengalami kenaikan sebesar 11,11 persen yaitu Rp 5.933 triliun. Rasio kecukupan modal perbankan semester pertama tercatat 20,35 persen dengan rasio modal inti sebesar 17,78 persen.

“Dengan melihat perkembangan kredit sampai semester pertama, saya perkirakan sampai akhir tahun nanti kredit bisa berada di angka 11 persen sampai 12 persen,” ujar Irwan di Jakarta, Kamis (27/8/2015).

Irwan mengatakan, kredit perbankan di semester dua ini diperkirakan mengalami sedikit kenaikan karena dua faktor.

Pertama, karena belanja pemerintah pada semester dua ini akan ditingkatkan. Ditargetkan, sampai akhir tahun anggaran penyerapan bisa berada di angka 98 persen.

Kedua, adanya pemilihan kepala daerah (pilkada) yang diperkirakan akan meningkatkan daya beli masyarakat sehingga berpengaruh kepada penyaluran kredit.

Seiring meningkatnya kredit pada semester pertama, NPL perbankan juga tercatat mengalami kenaikan menjadi 2,55 persen. Selain itu, NIM perbankan pada semester pertama berada di posisi 5,32 persen atau agak menurun dibandingkan akhir tahun lalu.

Irwan mengatakan, penurunan NIM pada semester pertama disebabkan karena tren turunnya suku bunga deposito. Ditambah lagi, bank di Indonesia pada semester pertama banyak menurunkan porsi deposito sehingga mempengaruhi NIM perbankan secara umum.

Untuk return on asset (ROA) perbankan pada semester pertama tercatat berada di angka 2,29 persen atau turun dibandingkan akhir tahun lalu yang berada di angka 3,13 persen. Sedangkan untuk return on equity (ROE) perbankan pada semester pertama masih berada di angka 18 persen. (Alvan Yudistira)