Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Otomotif Malaysia PHK Ratusan Karyawan

Kompas.com - 28/08/2015, 12:37 WIB
KUALALUMPUR, KOMPAS.com - Perusahaan otomotif lokal Naza Automotive Manufacturing Sdn Bhd (NAM) memberhentikan 255 karyawan atau sekitar 42 persen, akibat anjloknya penjualan produksi mereka hingga 40 persen.

Kepala bagian komunikasi Naza Corporation Holdings Sdn Bhd (NCorp) Nor Azlina Ishak mengatakan, pekerja yang diberhentikan merupakan karyawan di Kawasan Perindustrian Gurun, Kedah, yang bertanggungjawab dalam produksi dan perakitan kendaraan merek Peugeot dan Kia.

"Kami terkejut karena penjualan kendaraan turun mendadak antara 30 hingga 40 persen akibat ketidakpastian ekonomi, pelemahan ringgit dan pelaksanaan pajak barang dan jasa (GST) pada 1 April lalu. Perusahaan-perusahaan lain juga menghadapi masalah serupa," katanya seperti dikutip media-media setempat di Kuala Lumpur, Jumat (28/8/2015).

Ia menambahkan, bahwa sejak awal tahun pihaknya sudah melakukan tindakan untuk mengurangi biaya operasi harian.

"Bagaimanapun, sebagai bekas majikan kami prihatin dan karena itu kami menawarkan pampasan setimpal bagi setiap staf," katanya.

Sementara itu Presiden Persatuan Automotif Malaysia (MAA) Datuk Aishah Ahmad mengatakan, ketidakpastian ekonomi dunia menjadikan masyarakat khususnya pengguna lebih berhati-hati membeli kendaraan yang bernilai tinggi.

"Untuk saat ini, penjualan kendaraan hanya berada di tahap memuaskan dan seluruh pengedar giat menjalankan berbagai promosi untuk menarik pelanggan mereka," katanya.

baca juga: Ringgit Malaysia Anjlok ke Level Terendah dalam 17 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com