Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lapangan Handil di Blok Mahakam Hasilkan Minyak dan Kondensat 15.000 Barel per Hari

Kompas.com - 28/08/2015, 23:13 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Selama 40 tahun sejak beroperasi pertama kali pada Juli 1975, lapangan Handil di Blok Mahakam saat ini masih memproduksi minyak dan kondensat sebesar 15.000 barel per hari (bph), serta associated gas sebanyak 30 MMSCFD.

President & General Manager Total E&P Indonesie, Hardy Pramono mengatakan, produksi sebesar itu dapat dicapai berkat upaya ekstra dan penerapan inovasi teknologi. Pada awal operasi, tekanan reservoir masih tinggi sehingga lapangan ini pun berproduksi secara alamiah tanpa menggunakan alat bantu.

Namun seiring dengan tuanya usia sumur, tekanan reservoir pun melemah. Sehingga dibutuhkan teknologi injeksi air sejak 1978 dan injeksi gas sejak 1995. Pengangkatan buatannya pun dengan mempergunakan gas lift dan electrical submersuble pump. Dari 600 sumur yang ada di lapangan ini, sebanyak 110 diantaranya masih berproduksi.

Dia mengakui dengan bertambahnya usia maka berbagai aset yang ada harus dirawat dengan baik. “Karena semakin rentan namun harus tetap aman dioperasikan, sementara produksi harus dipertahankan agar tetap baik,” kata dia dalam rilis, Jumat (28/8/2015).

Sekadar informasi, lapangan Handil ditemukan pada Maret 1974 dan mulai produksi pada Juli 1975. Lapangan ini berada di ujung delta Sungai Mahakam. Luas lapangan ini sekitar 40 kilometer persegi dengan cangan minyak terletak di zona utama, berada di kedalaman 1.500-2.700 meter di bawah permukaan tanah.

Pada tahun 1997, puncak produksi lapangan ini mencapai 194.000 bph, dan total produksinya selama 40 tahun mencapai 900 juta barel, dan lebih dari 1,879 TCF gas alam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com