Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persaingan dengan Jepang Kian Sengit, China Tawarkan Ini ke Pemerintah RI

Kompas.com - 31/08/2015, 18:55 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jepang dan China semakin gencar memikat hari pemerintah agar mendapatkan proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.

Setelah pekan lalu utusan PM Abe datang, kini giliran Duta Besar China untuk Indonesia Xie Feng menyambangi kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman dan bertemu Rizal Ramli. Mengetahui persaingan dengan Jepang kian sengit, Tiongkok menawarkan penggunaan komponen lokal untuk pembangunan KA cepat sebesar 60 persen kepada Indonesia.

"Indonesia 60, Tiongkok 40. Ini cukup membuktikan kami hormati kedaulatan Indonesia," ujar Xie Feng usai bertemu dengan Rizal Ramli di Kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta, Senin (31/8/2015).

Isu pengunaan komponen lokal pada proyek KA cepat Jakarta-Bandung memang menjadi hal yang selalu ditekankan oleh pemerintah belakangan ini. Pemerintah ingin adanya kontribusi dari industri dalam negeri dalam pembangunan megaproyek tersebut.

Selain menawarkan pengunaan komponen lokal sebesar 60 persen, China juga mengemukakan keunggulan proyeknya dibandingkan Jepang yaitu rel kereta KA cepat 10 kilometer lebih panjang dari tawaran Jepang dan harganya jauh lebih murah.

Menurut Xie Feng, dengan tambahan rel 10 kilometer itu maka nantinya KA cepat bisa masuk ketiga stasiun di Jakarta yaitu Gambir, Manggarai, dan stasiun yang akan dibangun di daerah Halim Perdanakusuma.

"Tambahan 10 kilometer ada di dalam Kota Jakarta. Ini meringankan kemacetan Jakarta," kata dia.

Seperti diketahui, Tiongkok mengajukan penawaran investasi pembangunan KA cepat dengan nilai 5,6 miliar dollar AS. Negeri Tirai Bambu itu sudah menyelesaikan studi kelayakan beberapa bulan lalu.

Pemerintah sendiri sudah membentuk tim evaluasi tawaran Tiongkok dan Jepang terkait KA cepat. Rencananya dalam waktu dekat tim tersebut akan memberikan rekomendasi final kepada Presiden Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com