JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri/Kepala Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Sofyan Djalil merasa konyol karena kejadian terpublikasinya transkrip percakapan antara Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) RJ Lino dan dirinya terkait penggeledahan yang dilakukan Bareskrim.
Sofyan kepada wartawan di kantor lawasnya, Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menuturkan dirinya tidak tahu duduk perkara sebenarnya sebelum Lino menelepon dirinya.
"Saya kan enggak tahu apa-apa. Saya SMS, setelah itu saya telfon ada apa, sebagai bagian dari simpati saja," kata Sofyan sebelum rapat koordinasi soal kereta cepat, di Jakarta, Rabu (2/9/2015).
"Enggak tahu (Lino) lagi dikerumunin (wartawan) begini, dia buka telefon saya. Konyolnya gitu lho. Tapi enggak ada masalah sih," lanjut Sofyan. (Baca: RJ Lino: Kasih Tahu Presiden, kalau Caranya Begini Saya Berhenti Saja Besok)
Lebih lanjut, mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu mengakui keputusannya untuk menelepon Lino murni karena rasa simpati.
"Gitu ceritanya. That's all. Sempat marah dia. (Lino bilang) Tidak professional katanya. Saya kasih simpati. Saya telfon. Dia sampaikan uneg-uneg," pungkas Sofyan. (Baca: Sofyan Djalil Tak Tahu Pembicaraan Dirinya dengan RJ Lino Dibuka ke Publik)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.