Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pramono Anung: Indonesia Saat Ini Lebih Ramah pada Investor Asing

Kompas.com - 03/09/2015, 18:55 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengakui bahwa pemerintahan saat ini lebih ramah terhadap investasi dari luar. Hal tersebut dilakukan dalam menghadapi gejolak perekonomian global.

“Dalam turbulensi ekonomi dunia seperti saat ini, pemerintah Indonesia lebih friendly terhadap masuknya foreign direct investment,” kata Pramono ditemui di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (3/9/2015).

Kehadiran Pramono di kantor Sofyan Djalil yaitu dalam rangka menghadiri rapat koordinasi tentang deregulasi yang akan dilakukan pemerintah guna mendorong investasi. Selain Pramono, hadir pula dalam rapat tersebut Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, Menteri Perdagangan Thomas T. Lembong, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, serta Kepala BKPM Franky Sibarani.

Pramono menuturkan, total ada 154 kebijakan di tingkat menteri ataupun dalam bentuk Peraturan Presiden yang akan dikaji ulang. Menurut Pramono, banyak sekali yang menjadi perhatian pemerintah yang harus dilakukan deregulasi. Salah satunya dia sebut, masalah dwell time yang saat ini masih membutuhkan 122 lembar perizinan.

“Bahkan kemarin Presiden secara spesifik memberika contoh masalah kelistrikan, di mana ada lebih dari 200 lembar perizinan yang terlalu berlebihan, dipangkas menjadi di bawah 10 lembar,” ujar Pramono.

Lebih lanjut dia bilang, rapat pembahasan paket kebijakan akan dipimpin langsung oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution. Namun sebelum dikeluarkan, pemerintah akan berkomunikasi terlebih dahulu dengan pelaku usaha.

“Terutama di Kadin. Makanya, kemarin Kadin diundang. Dan sebelum dikeluarkan, pasti (pemerintah) akan duduk bersama dengan Kadin,” pungkas dia.

Kemarin, Rabu (2/9/2015) Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto menyambangi istana negara untuk menyampaikan masukan dari dunia usaha, usai menghadiri Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Badan Anggaran DPR RI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com