Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Sinyal Saatnya Anda Pindah Profesi

Kompas.com - 04/09/2015, 06:07 WIB
Oleh Dedy Dahlan
@dedydahlan

KOMPAS.com - Kutipan motivasional “Maju terus pantang mundur!” adalah kalimat yang lahir di zaman perjuangan, memiliki nilai juang yang sangat luar biasa, dan ideal untuk diterapkan di hampir segala situasi!

‘Hampir’? Ya, hampir, tetapi ternyata tidak semua. Karena menurut saya, bahkan kutipan dahsyat ini pun memiliki kelemahan, dan tidak ideal untuk diterapkan di beberapa situasi tertentu.

Misalnya saja, saat di depan saya ada jurang. Masak mau maju terus? Mati dong.

Gimana kalau di depan saya ada preman yang siap ngebegal saya? Maju terus? Habis dong.

Gimana kalau kita ternyata salah belok di jalan, dan sekarang kita malah menuju tujuan yang berbeda? Maju terus? Malah makin nyasar dong.

Gimana kalau ternyata jenjang karir di profesi Anda sekarang sedang nyangkut, tidak sesuai dengan tujuan Anda, dan justru malah merugikan kesehatan atau hubungan Anda dengan keluarga Anda? Yakin mau maju terus pantang mundur?

Beberapa orang memaksa diri untuk terus maju karena merasa ‘nanggung’ atau dengan alasan, “Sudah lama di sini”, dan hal itu membuat mereka kehilangan hal yang lebih penting dalam hidup mereka: keluarga, makna hidup, dan kesehatan mereka. Dan dalam hal ini, kalimat “maju terus pantang mundur”, rasanya perlu dipertimbangkan lagi oleh para passionpreneurs.

Indahnya hidup, kita selalu punya pilihan. Mau maju terus? Mau pindah profesi ke profesi yang lebih ‘gue banget’? Andalah penentunya! Tapi pastikan Anda memilih dengan serius. Apa sekarang kita maju terus pantang mundur? Atau sudah saatnya untuk balik badan dan ganti arah?

Berikut delapan tanda- tanda, bahwa mungkin sudah saatnya Anda mempertimbangkan untuk ganti arah dalam profesi dan pekerjaan Anda saat ini!

1. Cuma buat duitnya
Anda cuma care pada income-nya, tidak perduli pada konsep doing more, pada kualitas, atau pada kepuasan konsumen Anda, dan Anda bahkan tidak ragu untuk mengatakan hal itu pada orang lain, “Yah, demi duitnya aja lah”. “Untung dibayar”. “Yang penting tanggal 25 aman deh”.

2. Memimpikan profesi lain
Sambil kerja, Anda terus membayangkan profesi lain, atau secara sadar tidak sadar, berharap ada yang ‘lebih baik’. Dan pada saat ditanya soal mimpi, Anda selalu membahas dream project, dream business, atau profesi selain profesi Anda saat ini. Ditanya soal pekerjaan Anda, Anda malu mengatakan apa pekerjaan Anda saat di tempat ramai.

3. Bekerja tanpa passion
Anda udah jadi kayak robot. Anda melewati hari seperti jam, rutinitas tanpa emosi, dan tanpa antusiasme. Jago sih jago, tapi Anda ngerasa ada yang kurang dalam hal kepuasan dan makna hati, Anda tidak antusias, dan terutama, tidak ada cara atau fasilitas dari profesi Anda untuk membantu Anda mengembangkan antusiasme kerja.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com