Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Minta Masyarakat Gunakan Rupiah

Kompas.com - 04/09/2015, 11:18 WIB
BENGKULU, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) meminta masyarakat menggunakan mata rupiah dalam bertransaksi sehingga dapat mendukung penguatan kurs rupiah yang melemah.

"Ini fenomena global, bukan Indonesia saja yang merasakannya, tetapi negara lain juga, kita menyebut fenomena ini dengan super dollar, salah satu cara agar rupiah tidak terus tertekan yakni tidak tergantung kepada dollar," kata Kepala Grup Riset Ekonomi Direktorat Kebijakan Ekonomi Bank Indonesia, Yoga Affandi di Bengkulu, Jumat (4/9/2015).

Tidak hanya transaksi domestik saja, tetapi juga untuk transaksi antarnegara, BI mengajak seluruh kalangan agar menggunakan rupiah, atau langsung menggunakan mata uang negara tujuan ekspor impor.

"Biasanya kalangan ekspor impor yakni pengusaha masih tetap menggunakan dollar AS walaupun transaksi itu berlangsung bukan dengan Amerika Serikat misalnya ke negara Tiongkok, ketergantungan dollar AS seperti ini menyumbang pelemahan nilai tukar rupiah," kata dia.

BI memiliki fasilitas transaksi ekspor impor tanpa harus menggunakan dollar AS, jadi langsung transaksi menggunakan mata uang rupiah atau mata uang negara tujuan transaksi.

"Namanya bilateral currency swap agreement atau (BCSA), namun pengusaha belum menggunakan ini karena menilai dollar AS lebih likuid," kata dia.

BI juga meminta semua pihak agar tidak menyamakan melemahnya nilai tukar rupiah dengan Indonesia dalam kondisi krisis ekonomi.

"Indonesia masih jauh dari krisis, melemahnya nilai tukar rupiah tidak serta merta krisis, ada banyak faktor (yang terjadi) jika krisis ekonomi, tidak fair jika hanya menilai dari nilai tukar rupiah saja," ujarnya.

Bahkan Indonesia jauh lebih baik nilai tukar mata uangnya, jika dibandingkan, negara Brasil, Meksiko, Afrika Selatan, Turki bahkan Malaysia.

baca juga: Masih Lesu, Rupiah Makin Dekati Level 14.200

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com