Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Pernyataan Presiden Jokowi soal Kereta Cepat

Kompas.com - 04/09/2015, 14:14 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo telah menerima laporan dari tim penilai proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung pada Kamis (3/9/2015). Ia pun mengeluarkan sejumlah keputusan terkait megaproyek tersebut.

"Berdasarkan rekomendasi dari tim penilai, saya putuskan, kita akan kembangkan kereta api berkecepatan sedang," kata Jokowi, dikutip dari pernyataan tertulis yang disampaikan oleh Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Jumat (4/9/2015) siang.

Jokowi juga menegaskan bahwa proyek tersebut tidak akan menggunakan APBN, baik langsung maupun tidak langsung. "Pemerintah tidak akan menyediakan dana jaminan dalam bentuk apa pun. Kerja sama pembangunan dalam bentuk business to business," ujar Presiden.

Selanjutnya, Presiden Joko Widodo menyerahkan megaproyek kereta cepat kepada Menteri BUMN Rini M Soemarno. Pemerintah, kata Jokowi, saat ini sedang mempersiapkan pengembangan high speed train Jakarta-Surabaya dan jaringan kereta api di luar Pulau Jawa.

"Saya perintahkan Menteri BUMN untuk menindaklanjuti kelanjutan pembangunan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung," ujarnya.

Megaproyek kereta cepat atau high speed railway (HSR) Jakarta-Bandung diputuskan pemerintah bakal dikerjakan secara komersial atau business to business oleh badan usaha milik negara (BUMN) beserta investor terpilih.

Rute Jakarta-Bandung yang relatif pendek, sekitar 150 kilometer (km), dibandingkan dengan kecepatan kereta cepat yang mencapai 300 km per jam menjadi salah satu pertimbangan teknis.

Dari segi pembiayaan, proposal dari Jepang dan China masih membebani APBN, baik melalui penyertaan modal maupun penjaminan. Kedua calon investor dipersilakan membuat proposal untuk kereta dengan kecepatan sedang.

"Putusan Presiden adalah jangan kereta api cepat, cukup kereta api dengan kecepatan menengah yang kecepatannya hanya 200-250 km per jam," kata Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution.

Dia menambahkan, dengan rute sama, yakni Jakarta-Bandung, kereta kecepatan sedang lebih lama 10-11 menit dibandingkan dengan HSR. Namun, dari segi pembiayaan, kereta kecepatan sedang bisa lebih murah 30-40 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com