Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandeng Bank Mandiri, PMUI Incar IPO

Kompas.com - 08/09/2015, 19:47 WIB

KOMPAS.com - Menggandeng Bank Mandiri untuk pengembangan layanan business to business (B to B), Prima Multi Usaha Indonesia (PMUI) mengincar initial public offering (IPO) alias pencatatan saham di bursa efek. Dalam siaran persnya hari ini, Direktur Utama PMUI Rudy Susanto Wijaya mengatakan bahwa IPO tersebut rencananya akan dilakukan pihaknya pada 2017.

Sementara itu, Direktur Keuangan PMUI Agus Susanto mengatakan bahwa pihaknya bakal melepas 40 persen saham ke publik. Perolehan dana dari IPO itu akan digunakan untuk ekspansi seperti masuk ke bisnis e-commerce berikut bisnis yang ada kaitannya dengan bisnis inti perusahaan sebagai diler perusahaan telekomunikasi XL Axiata.

Kemarin, di Cirebon, Jawa Barat, PMUI meneken kerja sama dengan Bank Mandiri setempat untuk kerja sama mencakup empat poin.  Ini program yang pertama di Indonesia bagi Bank Mandiri yang mencakup empat program sekaligus.

Kerja sama itu meliputi co-branding dengan kartu e-money. Nantinya, nama "Prima" muncul pada kartu e-money keluaran Bank Mandiri.

Poin kerja sama berikutnya adalah EDC atau electronic data capture, Mandiri Supply Chain, dan branchless banking. Pada tahap awal, dalam perjanjian itu, PMUI melalui jaringan Prima Handphone di Cirebon akan mendapat 10 mesin EDC dari total 300 mesin EDC untuk klaster yang meliputi Cirebon, Tegal, Cianjur, Sukabumi, Surabaya, Batam, Dumai, dan Medan. "Untuk pengembangan bisnis ini, investasinya Rp 1 miliar," tutur Rudy.

Di klaster Cirebon, PMUI mencatatkan penguasaan pasar di kisaran 8 persen hingga 9 persen. Omsetnya mencapai Rp 1,12 triliun. Saat ini Prima Handphone menjadi diler terbesar kedua di Indonesia yang memberikan kontribusi terbesar bagi PT XL Axiata.

Rudy menambahkan tahun depan atau 2016, PMUI akan merealisasikan pembukaan toko ponsel lagi. Ada delapan gerai baru yang akan dibuka dengan total investasi Rp 50 miliar.

Kemudian di Medan dan Surabaya, lanjut Rudy, pihaknya akan ikut ambil bagian dalam bisnis 4G selain pembukaan gerai-gerai baru. Investasi untuk satu gerai mencapai Rp 4 miliar. "Tahun depan kami menargetkan omset sekitar Rp 1,23 triliun," demikian Rudy Susanto Wijaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com