Pasalnya, jika pengguna single trip bertumbuh pesat, maka dipastikan stasiun akan dipenuhi antrean yang panjang menuju loket tiket setiap harinya. "Karena itu (antrean) akan menghambat, karena orang akan sering antre," ujar Fadhila saat ditemui usai acara diskusi Sistem Transportasi Terintegrasi yang diselenggarakan Kompas dan Bank Nasional Indonesia (BNI), di Jakarta, Rabu (9/9/2015).
Seharusnya kata dia, pengguna reguler KRL tak perlu menggunakan kartu single trip untuk bepergian menggunakan KRL. Fadhila menilai lebih baik penumpang reguler KRL menggunakan kartu multi trip sehingga tak perlu lagi antre di loket setiap hari.
"Ngapain kita bolak balik naik kereta tapi bolak balik juga antre ke loket kan. Harusnya pakai multi trip dong," kata dia.
Oleh karena itu, KCJ ucap Fadhila, terus berupaya mendorong pengguna KRL untuk beralih menggunakan kartu multi trip agar lebih praktis. Caranya, hampir setiap bulan KCJ membuat event khusus untuk sosialiasi kartu multi trip.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.