Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Grup Kalla Tunda Bisnis Galangan Kapal

Kompas.com - 10/09/2015, 11:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana Kalla Group berbisnis galangan kapal sepertinya bakal tertunda tahun depan. Selain karena gonjang-ganjing kondisi ekonomi, Kalla Group belum menuntaskan studi kelayakan pembangunan galangan ini.

Muhammad Naim, General Manager PT Bumi Lintas Tama, anak usaha Kalla Group yang bergerak di galangan kapal, mengatakan, pembangunan fasilitas galangan kapal ini tujuannya untuk mengantisipasi kenaikan permintaan kapal di wilayah Sulawesi.  "Pemerintah akan memperbesar pelabuhan di Makassar, itu berarti akan meningkatkan kebutuhan kapal," jelas Naim kepada Kontan, Rabu (9/9/2015).

Kalla Group semula berencana untuk merealisasikan proyek galangan kapal pada tahun ini juga.

Nah, dalam perjalannya,  Kalla Group tak bekerja sendirian menggarap proyek. Perusahaan yang dirintis oleh keluarga Wakil Presiden Jusuf Kalla ini akan bekerjasama dengan perusahaan galangan kapal asal Jepang, yakni Tsuneishi Shipbuilding Co Ltd.

Karena ada kerjasama, maka penyusunan rencana pembangunan galangan kapal ini dilakukan secara bersama termasuk studi kelayakan. Dalam hitungan Naim, pembangunan pembuatan galangan kapal ini baru bisa dilakukan pada tahun 2016.

Adapun lahan yang dipersiapkan untuk galangan kapal ini mencapai 100 hektar (ha) yang berlokasi di Pinrang, Sulawesi Selatan. Dari luas lahan tersebut, baru 10 persen yang telah dibebaskan.

Untuk proyeksi nilai investasinya, Niam bilang tahap awal akan menelan investasi Rp 500 miliar. Adapun kapasitas produksi atau pembuatan kapal ditargetkan bisa mencapai 8-10 kapal per bulan.

Untuk kapasitas perbaikan kapal, pabrik ini direncanakan mampu menampung 70 kapal - 80 kapal dalam setahun. "Nilai investasinya masih bisa bertambah lagi seiring tahapan pengerjaan galangan tersebut," jelas Naim.

Perlu kita ketahui, Tsuneishi Shipbuilding Co Ltd merupakan anak perusahaan dari Tsuneishi Holdings Corporation asal Jepang. Perusahaan ini memang lama berkecimpung di bisnis pembuatan kapal dan perbaikan kapal.

Kolaborasi Tsuneishi Shipbuilding Co Lt dengan Kalla Group ini mendapat dukungan dari Ikatan Perusahaan Kapal Nasional dan Lepas Pantai atau Indonesia Ship Building and Offshore Association (Ipertindo).

Eddy Kurniawan Logam, Ketua Umum Ipertindo menyatakan, kerjasama antara pelaku industri lokal dengan pemain galangan asing diperlukan agar bisa memproduksi kapal berkapasitas besar terutama di atas 50.000 dead weight tonnage (DWT).  "Indonesia masih kurang penguasaan teknologi maupun permodalan, sehingga memerlukan kolaborasi dengan asing," kata Eddy. (Adhitya Himawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Whats New
Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

BrandzView
Musim Hujan, Petani Harus Waspadai Serangan Hama

Musim Hujan, Petani Harus Waspadai Serangan Hama

Whats New
Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang di Atas Materai yang Benar

Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang di Atas Materai yang Benar

Whats New
Pemerintah Belum Berencana Revisi Permendag soal Pengaturan Impor

Pemerintah Belum Berencana Revisi Permendag soal Pengaturan Impor

Whats New
Sebanyak 15 Proyek CCS/CCUS dalam Tahap Studi, Direncanakan Beroperasi Mulai 2030

Sebanyak 15 Proyek CCS/CCUS dalam Tahap Studi, Direncanakan Beroperasi Mulai 2030

Whats New
Mudik Lebaran, Pertamina Jamin Stok BBM Aman

Mudik Lebaran, Pertamina Jamin Stok BBM Aman

Whats New
Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag: Kita Intip-intip Ini...

Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag: Kita Intip-intip Ini...

Whats New
THR Ojol,  InDrive Beri Insentif Khusus Lebaran 2024

THR Ojol, InDrive Beri Insentif Khusus Lebaran 2024

Whats New
Biar Makin Hemat, Manfaatkan Voucer Belanja Lazada Ramadhan Sale untuk Belanja Kebutuhan Ibu dan Anak

Biar Makin Hemat, Manfaatkan Voucer Belanja Lazada Ramadhan Sale untuk Belanja Kebutuhan Ibu dan Anak

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com