Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HM Sampoerna Rajai Kapitalisasi Bursa Efek Indonesia

Kompas.com - 11/09/2015, 10:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan rokok, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) bakal menjadi kekuatan baru di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sejak semester II, HMSP kukuh merajai kapitalisasi pasar alias market capitalization (market cap) BEI dan menggeser posisi PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Kini market cap HMSP mencapai Rp 331 triliun atau 7,4 persen dari total market cap BEI. Meski kapitalisasi pasarnya besar, HMSP tidak diperhitungkan di pasar saham Tanah Air. Maklum jumlah saham yang aktif diperdagangkan di publik atau free float hanya 1,82 persen dari saham beredar.

Pada 26 Juni, pengendali HMSP, Phillip Morris International mengumumkan penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue. HMSP menerbitkan 269,7 juta unit saham pada harga Rp 63.000-Rp 99.000. Dengan harga saham kemarin Rp 75.500, kini kapitalisasi pasar HMSP akan bertambah Rp 20,36 triliun.

Usai pelaksanaan HMETD, saham free float HMSP menjadi 7,51 persen. Para analis memperkirakan, HMSP akan jadi salah satu penggerak utama IHSG dengan market cap jumbo.

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee, mengatakan, kenaikan likuiditas HMSP bisa menjadi incaran manajer investasi dan investor institusi. "Memang secara fundamental, HMSP masih ada beberapa tekanan. Tapi saat likuiditas naik, ini akan jadi hitungan pasar," ujarnya kepada Kontan, Kamis (9/10/2015).

Kepala Riset KDB Daewoo Securities Taye Shim, dalam riset Rabu (9/9/2015) mengatakan, usai refloat, kemungkinan besar HMSP akan menjadi komponen IHSG dan MSCI Indonesia. Ini akan menghasilkan nilai transaksi besar. Pasalnya IHSG dan MSCI Indonesia menjadi tolok ukur kinerja, sehingga tidak dapat dipungkiri manajer portofolio harus mengakumulasi HMSP.

"Agenda refloat akan memicu harga saham dalam waktu dekat," cetus Taye.

Dia yakin, aksi free float ini bisa berjalan sesuai rencana. Pasalnya BEI sudah berikhtiar untuk meningkatkan nilai transaksi harian hingga tiga kali lipat menjadi Rp 15 triliun dalam dua tahun mendatang.

Taye mengatakan, saham HMSP memiliki valuasi 32,8 kali price earning ratio (PER). Valuasi itu mewakili 34,4 persen diskon atas emiten konsumer lain seperti PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang memiliki PER 50 kali. Apalagi, HMSP merupakan emiten rokok terbesar di Indonesia dengan pangsa pasar 35,3 persen.

Analis LBP Enterprise Lucky Bayu mengatakan, meski HMSP menjadi saham dengan market cap terbesar, perusahaan rokok ini masih punya kendala fundamental, seperti kenaikan cukai rokok. Lucky meramal, free float HMSP belum tentu mendorong minat investor meski valuasi HMSP lebih murah dibanding emiten konsumer lain.

Lucky yakin, saham emiten kelas kakap lain seperti saham perbankan akan kembali naik dan bisa menggeser posisi HMSP. Lucky menyukai saham ASII, BBRI, BMRI, BBCA dan GGRM. (Narita Indrastiti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com