"Kita perlukan prioritas untuk stimulus. Kalau kita bandingkan pertumbuhan ekonomi kuartal I dan II 2015 dengan tahun lalu memang terjadi penurunan konsumsi rumah tangga," ujar Staf Khusus Menteri Keuangan Arif Budimanta dalam acara diskusi di Jakarta, Sabtu (12/9/2015).
Dia menjelaskan, menjaga daya beli atau konsumsi masyarakat kelas menengah ke bawah sangat penting karena akan mampu menopang perekonomian yang saat ini sedang melemah. Satu-satunya cara ampuh untuk menjaga konsumsi rumah tangga dalam jangka pendek kata dia yaitu memanfaatkan berbagai kebijakan fiskal karena sepenuhnya fiskal dikuasai negara.
Pertama yaitu pemerintah memutuskan melakukan percepatan penyaluran dana desa sehingga bisa digunakan untuk program-program padat karya di daerah-daerah. Penyaluran dana desa juga akan diiringi dengan penyaluran raskin yang dinilai krusial untuk menjaga konsumsi masyarakat tak mampu.
Kedua, pemerintah juga sudah memerintahkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sahamnya 100 persen milik pemerintah untuk bergerak mendukung program untuk menjaga daya beli masyakarat di paket kebijakan yang dikeluarkan Indonesia. Misalnya, terus meningkatkan penyaluran kredit kepada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
"UMKM ini butuh pasar kan, nah siapa yang bisa menyerap pasar itu terkait supply chain, BUMN ini harus membantu UMKM," kata dia.
Dia mencontohkan, Lembaga Pembiayaan Ekspor yang ada di Kementerian Keuangan bisa sinkronisasi dengan UMKM sehingga nanti terjadi kerjasama yang baik untuk peningkatan ekonomi Indonesia.
Menurut dia, keberhasilan paket kebijakan ekonomi tidak hanya ditentukan oleh kecepatan kerja pemerintah tepati juga kerjasama antara semua pihak di negeri ini.
baca juga: Soal Paket Ekonomi, Pengamat Ini Sebut Lebih Bagus Terlambat daripada Lelet
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.