Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Menteri Keuangan Ali Wardhana Tutup Usia

Kompas.com - 14/09/2015, 17:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Keuangan era Orde Baru, Ali Wardhana, tutup usia pada Senin (14/9/2015) pukul 15.30 WIB dalam usia 87 tahun. Ali pernah menjabat sebagai menteri keuangan selama 15 tahun (1968-1983).

"Telah meninggal, Prof Dr Ali Wardhana sekitar pukul 15.30," kata salah satu anggota staf Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, seperti dikutip Antara di Jakarta, Senin.

Menurut rencana, almarhum disemayamkan di rumah duka di Jalan Patra Kuningan XV Nomor 6, Jakarta Selatan. Jenazah akan dimakamkan pada Selasa (15/9/2015).

Ali Wardhana lahir di Solo, Jawa Tengah, pada 6 Mei 1928. Ia dikaruniai empat anak. Istri Ali, Rendasih Ali Wardhana binti Sulaeman Sukantabrata atau Renny, meninggal di Jakarta pada 8 September 2000.

Selain menjabat sebagai Menteri Keuangan, Ali juga pernah menjabat sebagai Menteri Ekonomi, Industri, dan Pengawasan Pembangunan (1983-1988). Ia adalah salah satu sosok yang didengar sebagai penasihat ekonomi Soeharto. 

Ali pernah meyakinkan Soeharto untuk menutup bea dan cukai pada 1985 dengan alasan biaya tinggi di pelabuhan. Penutupan bea dan cukai diharapkan dapat melancarkan arus barang untuk menunjang kegiatan ekonomi.

Ali, bersama menteri keuangan kala itu, Radius Prawiro, juga pernah melakukan kebijakan mendevaluasi nilai rupiah terhadap dollar AS hingga 45 persen. Nilai tukar rupiah yang kala itu Rp 1.134 melemah menjadi Rp 1.644 per dollar AS.

Baca juga: Ali Wardhana, Menteri yang Pernah Mendevaluasi Rupiah terhadap Dollar AS.

Belum lama ini, gagasan-gagasan Ali Wardhana yang disunting oleh mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu, dibukukan dan diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas.

Buku

Buku berjudul A Tribute to Ali Wardhana itu berisi 15 pidato di forum Bank Dunia dan IMF, empat makalah yang pernah ditulis, dan pandangan dari 16 kolega Ali. Buku tersebut akan dipamerkan pada Pameran Buku Frankfurt, Jerman, 7-11 Oktober 2015.

Banyak pemikiran Ali Wardhana yang relevan terhadap persoalan ekonomi terkini. Dalam makalah berjudul "Penyesuaian Struktur di Indonesia: Ekspor dan Ekonomi Biaya Tinggi", Ali telah memitigasi sejumlah persoalan di bidang ekspor.

Saat itu, dunia mengenal Indonesia sebagai negara yang menikmati keuntungan besar sebagai pengekspor bahan mentah. Namun, Ali telah mengingatkan bahwa hal itu tidak bisa diandalkan karena tidak akan berkelanjutan.

Oleh karena itu, Ali menegaskan pentingnya diversifikasi ekspor. Sektor dikembangkan dan harus beragam. Paling tidak, yang potensial adalah pertanian dan manufaktur. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com