Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementan Restui Impor Sapi Bakalan 200.000

Kompas.com - 14/09/2015, 19:05 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kemtan) menyetujui impor sapi bakalan kuartal IV-2015 dengan kuota 200.000 ekor.

Persetujuan ini berdasarkan perhitungan Kemtan bahwa kebutuhan daging sapi awal tahun 2016 masih membutuhkan sapi impor bakalan. Kemtan akan memberikan kuota impor ini ke para importir sapi bakalan atau feedlotter.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kemtan Muladno Basar mengatakan angka 200.000 ekor impor sapi bakalan tersebut sudah tidak berubah lagi. Kendati begitu, ia mengakui rekomendasi impor sapi bakalan belum dikeluarkan karena masih menunggu kelengkapan administrasi.


Salah satu pertimbangan pemberian kuota impor sebanyak 200.000 ekor sapi bakalan kuartal-IV adalah untuk mengantisipasi berkurangnya pasokan sapi dalam negeri pada awal tahun depan.

Apalagi pada tahun ini, sejumlah sapi lokal indukan yang masih produktif banyak yang dipotong untuk menutupi kebutuhan daging dalam negeri. "Kita optimistis dengan kuota impor sapi bakalan sebanyak itu, kebutuhan daging sapi sudah terpenuhi," ujar Muladno, di Gedung DPR, Senin (14/9).

Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan (Kemdag) harga rata-rata daging sapi pada bulan September 2015 masih sekitar Rp 109.100 per kilogram (kg).

Seharusnya harga daging sapi diharapkan turun ke tingkat Rp 98.000 - Rp 100.000 per kg. Bahkan di beberapa tempat bisa turun hingga Rp 80.000 - Rp 90.000 per kg.

Tingginya harga daging sapi tersebut tak terlepas dari minimnya izin impor sapi bakalan kuartal III sebanyak 50.000 ekor saja.

Para Feedloter mengalami kekhawatiran bila melepas stoknya pada bulan Agustus dan September, maka stok sapi mereka akan berkurang dan tidak bisa berjualan sampai dengan akhir Desember yang berpotensi menganggu cash flow perusahaan. (Noverius Laoli)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com