Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi Kilang Pertamina Terus Ditingkatkan

Kompas.com - 15/09/2015, 15:44 WIB
CILACAP, KOMPAS.com — PT Pertamina (Persero) terus meningkatkan produksi bahan bakar minyak lewat sejumlah program, termasuk mengakuisisi kilang di Tuban, Jawa Timur. Mulai bulan depan, setidaknya akan ada penambahan produksi BBM hampir 100.000 barrel per hari dari kilang di Cilacap, Jawa Tengah, dan kilang Tuban di Jawa Timur.

Untuk mendukung ketahanan energi, Pertamina perlu menguasai secara penuh blok-blok minyak dan gas bumi besar yang ada di dalam negeri di samping peningkatan produksi di kilang-kilang Pertamina.

Direktur Pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi mengatakan, proyek pemanfaatan residu menjadi gasolin atau bahan bakar beroktan tinggi (residual fluid catalytic cracking/RFCC) di kilang Cilacap sudah rampung. Pengoperasian secara komersial dijadwalkan akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Oktober. Akan ada tambahan produksi BBM RON 92 sebanyak 37.500 barrel per hari melalui proyek RFCC tersebut.

Selain menghasilkan BBM beroktan tinggi, proyek RFCC juga menghasilkan elpiji 389.000 ton per hari dan propilena 430 ton per hari. Proyek ini mengolah bahan baku berupa low sulfur waxy residue (LSWR) yang dihasilkan dari kilang menjadi produk BBM beroktan tinggi, termasuk elpiji dan propilena.

Proyek RFCC di kilang Cilacap menyerap tenaga kerja baru sebanyak 8.800 orang. Proyek itu senilai 800 juta dollar AS dan dilaksanakan konsorsium PT Adhi Karya (Persero) dan Goldstar Co Ltd dari Korea Selatan.

"Proyek Langit Biru Cilacap (PLBC) masih di kilang Cilacap dijadwalkan rampung pada pertengahan 2018. Jika itu selesai, akan ada tambahan lagi BBM oktan tinggi sebanyak 62.000 barrel per hari yang dihasilkan dari kilang Cilacap," kata Rachmad di sela-sela kunjungannya ke Cilacap, Jawa Tengah, Senin (14/9).

Selain melalui kedua proyek itu, di kilang milik Pertamina di Cilacap, lanjut Rachmad, Pertamina juga akan mengoperasikan secara penuh kilang milik PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Tuban, Jawa Timur, mulai bulan depan. Kilang itu mampu mengolah minyak mentah sebanyak 100.000 barrel per hari. Dari jumlah itu, sekitar 60 persen bisa diproduksi menjadi BBM beroktan 92.

Secara terpisah, Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies Marwan Batubara mengatakan, penambahan produksi BBM juga akan meningkatkan ketahanan energi di dalam negeri.

Sebagai satu-satunya BUMN migas, lanjut Marwan, upaya yang bisa dilakukan Pertamina untuk mendukung ketahanan energi adalah lewat penguasaan blok-blok migas di Indonesia dan di luar negeri. (GRE/APO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com