Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecil, Andil Kenaikan Harga BBM terhadap Kemiskinan

Kompas.com - 15/09/2015, 18:57 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com –  Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin menuturkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan jumlah penduduk miskin naik menjadi 28,59 juta orang per Maret 2015. Sementara itu. jumlah penduduk miskin bertambah 860.000 orang pada periode September 2014-Maret 2015.

Faktor pertama, selama periode September 2014-Maret 2015 terjadi inflasi sebesar 4,03 persen. Kedua, secara nasional selama periode tersebut rata-rata harga beras mengalami peningkatan sebesar 14,48 persen, harga cabai rawit naik 26,28 persen, sedangkan gula pasir naik 1,92 persen.

Adapun faktor ketiga, lanjut Suryamin, rata-rata upah buruh tani per hari pada Maret 2015 turun 1,34 persen dibandingkan September 2014, yaitu dari Rp 39.045 menjadi Rp 38.522.

Faktor keempat, tingkat inflasi perdesaan periode September 2014-Maret 2015 sebesar 4,40 persen. “Peranan komoditi makanan masih jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan,” kata Suryamin dalam paparan, Selasa (15/9/2015).

Suryamin memaparkan, komoditas makanan yang menyebabkan meningkatkan jumlah kemiskinan adalah beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, daging ayam ras, mie instan, gula pasir, roti manis/roti lainnya, tempe, tahu, dan kopi. Beras memberikan kontribusi terbesar terhadap naiknya jumlah penduduk miskin. Untuk masyarakat di  perkotaan andilnya mencapai 23,49 persen sedangkan di perdesaan andilnya 32,88 persen.

Menariknya, komoditas bukan makanan utama, yang menyebabkan meningkatnya kemiskinan ternyata bukanlah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). BBM khususnya jenis bensin hanya memberikan andil 3,15 persen terhadap kemiskinan di perkotaan, dan 2,38 persen terhadap kemiskinan di perdesaan.

Komoditas bukan makanan yang menyebabkan jumlah kemiskinan bertambah adalah perumahan. Sumbangan perumahan terhadap kemiskinan di perkotaan mencapai 9,52 persen, sedangkan di perdesaan mencapai 6,64 persen. Selain perumahan dan bensin, komoditas bukan makanan yang menyebabkan kemiskinan adalah listrik, pendidikan, perlengkapan mandi, serta angkutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com