Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Hampir 14.500, JK Sebut Pemerintah Berusaha Kurangi Beban Impor

Kompas.com - 16/09/2015, 15:31 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla berpendapat bahwa melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS merupakan gejala dunia yang terjadi di mana pun. Nilai tukar rupiah yang fluktuatif masih dianggapnya wajar.

"Hari ini Rp 14.000, bisa beberapa bulan kemudian turun sedikit atau apa, naik, kan bisa. Itu memang sekali lagi gejala dunia, terjadi di mana-mana, selain juga cadangan kita sulit, tidak kita tingkatkan akibat ekspor yang sulit," kata Kalla di Kantor Kementerian Pertanian, Rabu (16/9/2015).

Dalam menghadapi situasi seperti itu, kata Kalla, pemerintah berupaya mengurangi beban impor. Hari ini Kalla memimpin rapat koordinasi dengan Kementerian Pertanian terkait upaya meningkatkan produksi pangan nasional agar beban impor pangan bisa berkurang dan ketersediaan pangan mencukupi.

"Oleh karena itu saya datang ke sini untuk menaikkan produksi pangan agar beban impor pangan turun dan juga ketersediaan mencukupi. Itu kenapa tadi dua jam (rapat), (karena) satu per satu, seluruh aparat siap bekerja untuk itu," ucap Kalla.

Rabu (16/9/2015) pagi ini, posisi rupiah semakin melemah. Mengutip data Bloomberg pada pukul 09.00 WIB, nilai tukar rupiah berada di posisi 14.445 per dollar AS. Ini merupakan posisi terlemah selepas Juni tahun 1998 silam. (baca: Kian Terpuruk, Rupiah Kembali Sentuh Level Terendah Selepas 1998)

Pada waktu itu, posisi rupiah berada di level 14.650 per dollar AS.  Nilai tukar dollar AS di sejumlah bank pada hari ini juga menunjukkan pelemahan. 

Berikut perbandingan jual-beli kurs rupiah di beberapa bank yang dikompilasikan Kontan pada pukul 10.15 WIB hari ini:
Kurs jual
BCA (TT Counter): Rp 14.460 per dollar AS
Bank Mandiri: Rp 14.475 per dollar AS
BNI: Rp 14.525 per dollar AS
Bank Danamon: Rp 14.480 per dollar AS
BII: Rp 14.570 per dollar AS

Kurs beli
BCA: Rp 14.430 per dollar AS
Bank Mandiri: Rp 14.435 per dollar AS
BNI: Rp 14.375 per dollar AS
Bank Danamon: Rp 14.280 per dollar AS
BII: Rp 14.270 per dollar AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com