Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Darmin: PTSP Atapnya Cuma Satu, tapi Pintunya Banyak

Kompas.com - 16/09/2015, 19:49 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyadari pembenahan perizinan investasi di Indonesia memang belum maksimal. Meski sudah ada pelayanan satu atap yang kini dikoordinir oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), namun nyatanya perizinan tetap saja rumit.

"Kami ajukan PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) itu, tapi kalau atapnya satu, pintunya banyak ya sama saja. Itu arahnya dibuat elektronik saja," ujar Darmin usai rapat terbatas soal perizinan usaha di Istana Kepresidenan, Rabu (16/9/2015).

Dengan semua perizinan diurus melalui elektronik, maka tidak perlu lagi seorang investor bertemu banyak pihak di kantor pelayanan terpadu itu. Hal ini nantinya akan mempersingkat proses izin. Presiden, sebut Darmin, ingin agar Indonesia bisa menyaingi Dubai yang proses perizinannya keluar dalam satu jam.

Proses perizinan yang ada di Indonesia saat ini masih cukup panjang. Darmin mencontohkan, izin di bidang listrik yang sudah dipangkas menjadi 25 buah tetap memerlukan waktu 250 hari. Presiden Jokowi pun tidak puas, yang diungkapkan dalam rapat tadi.

Darmin menjelaskan, bahwa di tengah perlambatan ekonomi yang terjadi di berbagai negara, Indonesia sehrusnya bisa memanfaatkan modal besar yang dimilikinya, yakni pasar yang luas. Dengan kekuatan pasar yang besar itu, investor pun akan tergiur masuk ke Indonesia.

Pada saat rapat terbatas tadi, presiden pun mengutip data yang diambil dari Financial Times soal volume investasi. Dari data itu disebutkan bahwa investasi yang masuk ke Asia Pacific mencapai 9,2 persen selama periode semester I tahun 2015. Dari jumlah itu, investasi yang diserap Indoensia mencapai 31 persennya.

"Selain itu, tidak semua hal harus selesai, baru orang bisa investasi. Jadi bisa dibuat izin sementara, teken komitmen dengan jaminan, misalnya, dan dia bisa mulai," ucap Darmin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com