Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu Sambut Baik "BI Rate" Ditahan di 7,5 Persen

Kompas.com - 17/09/2015, 20:14 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyambut baik hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang menahan suku bunga acuan atau BI rate di level 7,5 persen.

“Kita sambut baik kalau itu kebijakan yang terbaik, melihat kondisi sekarang,” kata Bambang, di Jakarta, Kamis (17/9/2015).

Selain memutuskan untuk mempertahankan BI rate, RDG BI memutuskan suku bunga lending facility dan deposit facility juga masih tetap, masing-masing pada level 8 persen dan 5,5 persen. Menurut Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara, keputusan tersebut sejalan dengan upaya membawa inflasi menuju pada kisaran sasaran sebesar 4 plus minus satu persen di 2015 dan 2016.

Sementara itu, saat ditanya terkait Federal Open Market Committe (FOMC) yang dijadwalkan menggelar sidang pada Kamis malam waktu setempat, Bambang menjelaskan gejolak nilai tukar rupiah sudah terjadi jauh sebelum sidang FOMC. “Dampak naik atau belum naiknya Fed itu sudah tecermin dari gejolak rupiah sejak pertengahan 2013,” kata Bambang.

Sejak saat itu, nilai tukar mata uang negara di dunia terhadap dollar AS sudah dipatok dengan asumsi The Fed sudah mengerek tingkat suku bunganya secara signifikan.

“Kalau kemudian terjadi kenaikan, ya mungkin terjadi gejolak (rupiah). Tapi sebagian sudah terjadi sejak pertengahan 2013,” ucap Bambang.

Menurut dia, ditahannya BI rate di 7,5 persen juga dimaksudkan untuk menjaga kestabilan ekonomi terutama dari segi moneternya. Jelang sidang FOMC, nilai tukar rupiah sore hari ini stagnan di posisi Rp 14.459 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com