Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Dunia Tawarkan Pinjaman 12 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 17/09/2015, 21:02 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Dunia menawarkan pinjaman dana sebesar 12 miliar dollar untuk membantu program pembangunan pemerintah. Selama ini, Bank Dunia tertarik mendukung program pembangunan jangka menengah nasional dalam kurun waktu empat tahun ke depan.

"Kami menawarkan bunga sangat rendah, yakni sebesar 0,93 persen, kurang dari satu persen untuk term 18 tahun. Itu sangat rendah," kata Direktur Bank Dunia Perwakilan Indonesia Rodrigo A Chaves di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Kamis (17/9/2015).

Chaves menyambangi Kantor Wapres untuk menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait tawaran bantuan dana tersebut. Lembaga pembiayaan multilateral itu menyiapkan pendanaan untuk membantu program rancangan pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) sampai 2019, yang digarap Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN).

Menurut Chaves, sejumlah sektor yang bakal dibiayai Bank Dunia berkaitan dengan infrastruktur, energi, sanitasi, ekonomi hijau, dan pengairan. “Kami pikir ini kesempatan yang baik untuk terus tumbuh, terus berinvestasi, membantu masyarakat melalui dukungan finansial,” ujar dia.

Secara terpisah, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyambut positif tawaran Bank Dunia. Ia menyebut pemerintah memerlukan bantuan dana yang murah di tengah krisis.

"Itu kan kita bayar, kemudian refinancing lagi. Kita jangan lupa beberapa tahun terakhir utang kita itu menurun, dan tentu krisis begini kita butuh juga dana-dana yang lebih murah," ucap Kalla.

Ia mengatakan bahwa Bank Dunia memiliki program berkelanjutan untuk mendukung pembangunan, seperti pembangunan infrastruktur, jalan, atau transmisi listrik.

Sebelumnya, Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) menyiapkan plafon pendanaan untuk Indonesia senilai 2,2 miliar dollar AS atau setara Rp 30 triliun dengan tingkat bunga 1, persen pada 2016. Secara akumulasi lembaga pembiayaan multilateral itu menyediakan pinjaman senilai 5 miliar dollar AS atau kurang lebih Rp 60 triliun dalam tiga tahun yang dimulai dari 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com