Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Mengejutkan, The Fed Pertahankan Suku Bunganya

Kompas.com - 18/09/2015, 02:19 WIB
WASHINGTON, KOMPAS.com — Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) akhirnya membuat keputusan dengan mempertahankan suku bunga acuannya 0 persen pada Kamis (17/9/2015). Keputusan itu diambil di tengah stagnasi pertumbuhan ekonomi di AS dan pelambatan ekonomi dunia.

Meski begitu, Komite Pasar Terbuka Federal atau The Federal Open Market Committee (FOMC) sempat berencana menaikkan suku bunga acuannya pada akhir tahun ini.

"Kondisi ekonomi dan keuangan dunia saat ini mungkin menahan aktivitas ekonomi. Ini yang membuat tekanan terhadap inflasi," kata The Fed.

Dia menjelaskan, gejolak perekonomian dunia saat ini lebih karena melemahnya ekonomi China. The Fed menyebutkan, pihaknya terus memantau setiap perkembangan di China, terlebih jika nantinya perekonomian AS terkena imbas terbesar.

The Fed menggelar rapat selama dua hari ini untuk membahas kebijakan apakah mereka akan mengambil keputusan untuk menaikkan suku bunga sejak sembilan tahun terakhir, sekaligus mewaspadai krisis seperti yang terjadi pada tahun 2008.

The Fed mengingatkan, kondisi ekonomi di AS saat ini berada dalam posisi moderat, dengan pengeluaran rumah tangga dan investasi yang meningkat, bersama dengan peningkatan pembangunan rumah.

Salah satu kunci dari kebijakan yang diambil The Fed adalah kekuatan dari pasar tenaga kerja. Perkembangan pasar tenaga kerja dikatakan sudah meningkat sejak pertemuan Juli lalu. Meski begitu, tingkat inflasi menjadi rujukan paling utama dari The Fed.

The Fed menekankan, pertumbuhan ekonomi AS akan meningkat 2,1 persen tahun ini, tetapi pada tahun 2016 diproyeksikan melambat 2,3 persen dari 2,5 persen yang diperkirakan.

The Fed juga menurunkan proyeksi inflasinya selama dua tahun mendatang, diperkirakan 1,7 persen pada tahun depan dan 1,9 persen pada 2017. Proyeksi ini di bawah perkiraan 2,0 persen sebelumnya.

Keputusan The Fed ini tidaklah mengejutkan pasar. Perdagangan di Wall Street pun tetap moderat, sedangkan indeks S&P naik 0,33 persen pada penutupan perdagangan. Sementara itu, dollar AS melemah 1,0 persen dengan nilai tukar 1,1395 atas euro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com