Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahan Baku Susu Segar Masih Didominasi Impor

Kompas.com - 18/09/2015, 08:08 WIB
YOGYAKARTA, KOMPAS.com -Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat sebesar 79 persen bahan baku susu segar dalam negeri masih impor. Perhitungan tersebut didasarkan pada kebutuhan bahan baku susu segar dalam negeri (SSDN) setiap tahun sekitar 3,8 juta ton.

Dari jumlah itu sebanyak 789.000 ton atau setara 21 persen dipenuhi dari dalam negeri, sementara sisanya sebesar 3 juta ton harum diimpor dalam bentuk Skim Milk Powder, Anhydrous Milk Fat, dan Butter Milk Powder dari berbagai negara.

Sejauh ini, Indonesia mengimpor bahan baku susu dari Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat (AS), dan Uni Eropa. Kondisi ini merupakan tantangan bagi industri dalam negeri, khususnya industri peternakan sapi perah untuk meningkatkan produksi dan mutu susu segera. Sehingga secara bertahap kebutuhan bahan baku susu untuk industri dapat ditingkatkan.

Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin mengatakan pertumbuhan sektor industri pengolahan susu pada tahun 2014 sebesar 14 persen, meningkat dibandingkan tahun 2013 sebesar 12 persen. Tingkat Konsumsi susu per kapita masyarakat Indonesia saat ini rata-rata 12,10 liter per tahun setara susu segar.

Angka tersebut masih jauh di bawah konsumsi per kapita negara-negara ASEAN lainnya. Misalnya Malaysia 36,2 kg per kapita per tahun, Myanmar 26,7 kg per kapita per tahun, Thailand 22,2 kg per kapita per tahun dan Filipina 17,8 kg per kapita per tahun.

"Hal ini menunjukkan bahwa masih besar potensi pasar bagi industri pengolahan susu di Indonesia," ujarnya saat mengunjungi pabrik susu PT Sarihusada Generasi Mahardika di Desa Kemudo Klaten Jawa Tengah, Kamis (17/9/2015). (Noverius Laoli)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com