Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Kemarau Panjang, Pemerintah Buka Kemungkinan Impor Beras

Kompas.com - 21/09/2015, 14:18 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah membuka kemungkinan impor beras dalam memenuhi kebutuhan pangan di tengah kekeringan. Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla, impor beras merupakan opsi yang bisa diambil pemerintah agar stok pangan mencukupi hingga akhir tahun.

"Ya kita tidak ingin mengorbankan masyarakat dengan berpegang pada perkiraan yang bisa salah. Karena itulah maka kita buka kemungkinan itu (impor) secepatnya, kita akan melihat itu sebagai kemungkinan, harus buka (keran impor)" kata Kalla di Jakarta, Senin (21/9/2015).

Hari ini, Kalla memimpin rapat terkait pemenuhan kebutuhan pangan di rumah dinas Wapres di Jakarta. Hadir dalam rapat tersebut sejumlah menteri ekonomi, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pertanian Arman Sulaiman, dan Menteri Perdagangan Thomas Lembong. Hadir pula Direktur Utama Badan Urusan Logistik Djarot Kusumayakti dalam rapat tersebut.

Menurut Kalla, rapat tersebut membahas upaya pemerintah mengantisipasi kekeringan yang berdampak terhadap stok pangan. "Banyak hal, bagaimana kita mengantisipasi itu, bagaimana penyediaan pangan dan sebagainya, termasuk kemungkinan-kemungkinan menambah stok beras dari luar, itu kita harus laksanakan semua," ujar Kalla.

Wapres menilai bahwa stok Bulog saat ini masih kurang. Stok beras miskin (raskin) pada gudang Bulog kurang lebih 1,5 juta hingga akhir tahun.

Sementara itu, menurut Kalla, stok makanan untuk seluruh penduduk Indonesia diperkirakan 2,5 hingga 3 juta per bulan. "Itu stok raskin, tetapi stok makanan seluruh penduduk itu kira-kira 2,5 juta sampai 3 juta per bulan. Stok Bulog itu hanya kira-kira 1,5 juta juga bisa sampai akhir tahun untuk raskin," papar Kalla.

Jumat (18/9/2015), Direktur Utama Bulog menemui Kalla untuk melaporkan ketersediaan stok pangan menjelang Idul Adha. Saat itu Djarot mengatakan bahwa stok beras hingga Desember mendatang masih aman. Persediaan beras di gudang Bulog kurang lebih 1,7 juta ton.

Kendati demikian, Bulog mewaspadai kemungkinan mundurnya waktu panen akhir tahun ini karena kekeringan yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Kemunduran waktu panen berdampak terhadap stok beras tahun ini. Ia pun berharap musim hujan segera datang sehingga para petani bisa mulai menanami sawah pada September atau Oktober tahun ini. Dengan demikian, pada Januari atau Februari tahun depan, para petani sudah bisa memanen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com