Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini Pemerintah Tambah Dua Kali Penyaluran Beras Sejahtera

Kompas.com - 21/09/2015, 17:37 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa mengatakan, sesuai dengan keputusan yang diambil presiden, maka penyaluran Beras Sejahtera (Rastra) tahun ini akan ditambah di bulan September dan Oktober yaitu untuk penyaluran ke-13 dan ke-14.

"Ini tambahan (restra) supaya sejahtera, jadi bulan ini ditambah. Nanti November juga," kata Khofifah saat melakukan seremonial penyaluran beras restra ke 13 kepada perwakilan penerima di halaman rumah Kepala Desa Ngrawan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Senin (21/9/2015).

Menurut Khofifah, pendistribusian Rastra ke-13 itu serentak dilakukan di seluruh Indonesia. Dengan adanya penambahan penyaluran Rastra ke-13 dan ke-14, maka Rastra yang disalurkan bertambah 460.000 ton.

"Seluruh Indonesia itu 230 ribu ton per bulan, jadi untuk 12 bulan mencapai 2,7 juta ton. Terus kita menambah 460 ribu ton untuk tambahan yang dua bulan itu," terang Khofifah.

Di desa Ngrawan sendiri sebanyak 103 kepala keluarga mendapatkan Restra. Setiap penerima mendapatkan beras masing-masing seberat 15 kg dengan harga hanya Rp 24 ribu. Namun khusus untuk Desa Ngrawan yang mendapatkan jatah sekitar 1,6 ton hari ini, para penerima tidak dipungut biaya karena dihadiri Mensos.

"15 kilo ini saya yang bayar. Bukan gratis ya, tapi kali ini saya yang bayar," ungkap Khofifah pada warga.

Khofifah juga menyempatkan memeriksa kualitas beras yang disalurkan itu. Ia menegaskan beras yang layak bisa dilihat dari tampilam fisik beras yang tidak kecoklatan, tidak ada batu, tidak berkutu, tidak berjamur, dan tidak berbau apek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com