Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNP2TKI dan KBRI Singapura Sepakat Coret PPTKIS dan Agensi Nakal

Kompas.com - 22/09/2015, 18:11 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Adanya biaya tambahan berlebihan di luar cost structure terhadap TKI dinilai sudah sangat keterlaluan. Untuk itu, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) bersama KBRI Singapura sepakat akan menindak tegas para PT (penyalur tenaga) yang membandel.

Kepala BNP2TKI Nusron Wahid mengatakan biaya struktur TKI ke Singapura hanya 1.300 dollar Singapura. Namun, pada praktiknya masih ada yang meminta kembali tambahan senilai 1.200 dollar Singapura untuk biaya sponsor.

Selain itu, para TKI juga dibebankan dengan harus membayar dua bulan gaji untuk fee agency (biaya agensi) Singapura. Padahal, idealnya biaya pemberangkatan ditanggung user, dalam hal ini atau majikan.

"Kita sepakat akan menindak tegas atau blacklist para PT dan agensi yang bandel dan meminta uang lebih dari biaya cost structure dan kita akan perjuangkan untuk menaikkan gaji TKI di Singapura," terang Nusron, Selasa (22/9/2015).

Nusron mengatakan, dengan menaikkan gaji para TKI jadi beban utang pekerja Indonesia bisa dibayar 2-3 kali gaji. Pihaknya juga akan melakukan peninjauan pengiriman TKI ke Singapura jika reduce cost yang dibebankan ke TKI tidak dikurangi.

"Karena untuk apa kita kirim orang jika tidak bisa berikan kesejahteraan, apalagi beban 3.500 dollar Singapura itu dikonversi dalam bentuk utang selama 8 bulan. Akhirnya, setiap bulan 3.500 plus bunga bank sehingga TKI hanya mendapat gaji 50 dollar Singapura. Itu kan menyiksa sekali," kata Nusron.

Nusron juga menambahkan, pihaknya akan mengirimkan surat kepada Kementerian Luar Negeri agar mengirimkan nota keberatan ke MOM Singapura.

"Kami di BNP2TKI akan kirim surat ke Menlu agar kirim nota ke beratan ke MOM supaya biayadua bulan fee agency itu di tanggung user," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com