Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah: Tidak Ada Faktor Domestik yang Sebabkan Rupiah Melemah

Kompas.com - 23/09/2015, 17:08 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menengarai nilai tukar rupiah yang tembus 14.600 per dollar AS dikarenakan pasar (market) terus berspekulasi tentang masa depan China.

“Ya memang harga komoditas kelihatannya turun lagi, dan market mulai spekulasi mengenai seperti apa ekonomi China,” ucap Darmin di kantornya, Jakarta, Rabu (23/9/2015).

Padahal, diakui Darmin, spekulasi pasar diharapkan mereda setelah keputusan Federal Reserve untuk menahan penaikkan suku bunga acuan. Dia tidak melihat faktor dari dalam negeri yang sangat krusial yang berpengaruh terhadap kemerosotan nilai tukar mata uang garuda.

“Saya tidak melihat ada faktor yang prinsip. Cuma ya, nanti kita bciara dengan Bank Indonesia,” tukas Darmin.

Sebagaimana diketahui, berdasarkan data Bloomberg nilai tukar mata uang Garuda dibuka melorot di 14.600 per dollar AS, lebih tersungkur dari penutupan pada perdagangan Senin (22/9/2015) 14.552 per dollar AS. Posisi tersebut merupakan level terendah sejak era krisis tahun 1998 silam.

Ketika itu, rupiah menyentuh rekor terlemah terhadap dollar AS di posisi 16.650. Bahkan pada, pukul 13.00 WIB, menyentuh level Rp 14.708 per dollar AS. Menjelang sore, pukul 15.30 WIB, rupiah berada di posisi 14.659 per dollar AS.

Sementara, kurs tengah Bank Indonesia (Jisdor) hari ini, berada di posisi 14.623 per dollar AS, melemah 137 poin dari posisi hari sebelumnya 14.486 per dollar AS.

Pada sore ini, mata uang Garuda melemah sebesar 0,65 persen menjadi Rp 14.646 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com