Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Okupansi Hotel di Kalimantan dan Sumatera Turun hingga 20 Persen

Kompas.com - 01/10/2015, 04:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis komoditas yang lesu telah membuat bisnis perhotelan ikut layu. Direktur Eksekutif Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Cyprianus Aoer mengatakan, terjadi penurunan tingkat hunian (okupansi) hotel di wilayah Kalimantan, karena para pengusaha tambang mulai gulur tikar akibat perlambatan ekonomi dunia dan domestik.

"Wilayah Kalimantan Timur mencatat penurunan tingkat okupansi hotel sebesar 20 persen," kata Aoer, kepada KONTAN, Rabu (30/9).

Penurunan ini karena perusahaan hotel telah kehilangan para tamu bisnis yang berasal dari pengusaha tambang.

Biasanya, para tamu ini memanfaatkan hotel untuk melakukan rapat, transaksi bisnis ataupun inap.

Aoer melanjutkan, meksipun tingkat okupansi turun, namun operasional hotel masih jalan untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi wisatawan.

Ke depan, bisnis perhotelan masih akan tumbuh di wilayah Kalimantan. Sebab, objek wisata Borneo masih menjadi sorotan wisatawan lokal dan asing untuk dikunjungi. "Industri perhotelan masih tertolong karena pariwisata," ujarnya.

Sedangkan Public Relation and Communications Coordinator AccorHotels Malaysia-Indonesia-Singapore, Herna Lesmana mengatakan, bisnis perhotelan di wilayah Kalimantan dan Sumatera sudah lesu sejak awal tahun 2015 karena perlambatan ekonomi. Kini, hotel di dua wilayah Indonesia tersebut semakin menurun akibat cuaca buruk dari kabut asap.

"Secara keseluruhan, AccorHotels mencatat penurunan tingkat okupansi sebesar 10 persen-20 persen di semester I/2015," kata Herna.

Ke depan, tingkat hunian hotel masih akan naik seiring dengan datangnya musim liburan dan pariwisata. Misalnya, tingkat hunian akan naik di kuartal IV/2015 karena ada Natal dan Tahun Baru. Namun, perusahaan belum dapat memprediksi kenaikan okupansi tersebut. (Nina Dwiantika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com