Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenaikan Harga Beras, Uang Kuliah dan Emas Hambat Deflasi September 2015

Kompas.com - 01/10/2015, 12:55 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin memaparkan, tiga faktor yang menghambat deflasi September 2015 ini adalah beras, uang kuliah akademi dan perguruan tinggi, serta emas perhiasan.

Harga beras pada bulan September naik 2,04 persen dibandingkan sebulan sebelumnya (mtm). Kenaikan harga beras tersebut memberikan andil kepada inflasi September sebesar 0,08 persen.

"Ini sedang agak berkurang pasokannya, meskipun masih ada beberapa panen gadu," kata Suryamin dalam paparan, Jakarta, Kamis (1/10/2015).

Kenaikan harga beras terjadi di 74 kota indeks harga konsumen (IHK), di mana kenaikan harga yang tertinggi terjadi di Bulukumba, Purwokerto, dan Pangkal Pinang masing-masing sebesar 6 persen.

Selain beras, dua komoditas lain yang menghambat deflasi September 2015 yakni uang kuliah akademi dan perguruan tinggi, dan emas perhiasan dengan kenaikan harga masing-masing 3,15 persen dan 3,44 persen (mtm). Kenaikan uang kuliah akademi dan perguruan tinggi memberikan andil terhadap inflasi September sebesar 0,05 persen.

Sementara itu, kenaikan harga emas perhiasan memberikan andil terhadap inflasi September sebesar 0,04 persen. "Kenaikan uang kuliah akademi dan perguruan tinggi karena memasuki tahun ajaran baru. Sedang, kenaikan harga emas perhiasan ini karena mengikuti harga internasional," ucap Suryamin.

Sebagaimana diketahui, BPS melansir IHK pada September 2015 mengalami deflasi 0,05 persen. Akan tetapi deflasi ini lebih rendah daripada deflasi September 2013 yang mencapai 0,35 persen.

Suryamin memaparkan, sejumlah komoditas yang harganya turun dan membuat deflasi September 2015 sebesar 0,05 persen yaitu daging ayam ras, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, minyak goreng, Pertamax, dan tarif angkutan udara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com