Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPS: Kabut Asap Turut Turunkan Jumlah Penumpang Angkutan Udara

Kompas.com - 01/10/2015, 16:12 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi penurunan jumlah penumpang angkutan udara domestik yang diberangkatkan pada Agustus 2015, sebanyak 77.100 penumpang.

Pada bulan Agustus 2015, jumlah angkutan udara domestik yang diberangkatkan sebanyak 6,343 juta atau turun 1,20 persen dibanding Juli 2015 yang sebanyak 6,421 juta penumpang. “Transportasi (udara) kami menduga, penurunan terjadi karena ada kabut asap,” kata Kepala BPS Suryamin, di Jakarta, Kamis (1/10/2015).

Suryamin menerangkan, akibat kabut asap yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia seperti di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung dan Kalimantan Barat, banyak penerbangan yang terpaksa ditunda.

Di Sumatera Utara, misalnya, sebanyak tujuh maskapai mengalami penundaan penerbangan yakni di Bandara Kualanamu, Bandara Pinangsori, dan Bandara Silangit. Catatan BPS, jumlah penumpang angkutan udara dari Bandara Kualanamu-Medan mengalami penurunan dari 316.400 orang pada Juli 2015 menjadi 308.200 orang pada Agustus 2015.

Tak hanya terjadi di Bandara Kualanamu, penundaan penerbangan juga terjadi di Bandara Minangkabau, akibat tebalnya kabut asap di Sumatera Barat.

Pada Minggu (27/9/2015), sebanyak 68 penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru Provinsi Riau dibatalkan akibat kabut asap kebakaran hutan dan lahan. Suryamin juga menengarai, terjadi perubahan moda transportasi dari angkutan udara ke angkutan darat. “Jadi, berkurang yang meminta berangkat lewat angkutan udara,” kata Suryamin.

Peningkatan penumpang angkutan darat terjadi salah satunya di Palemang. Data dari sejumlah agen bus di Terminal tipe ‘A’ Karya Jaya Palembang yang berlokasi di jalintim Palembang-Ogan Ilir km 12, Kamis (1/10/2015), selama dua minggu terakhir terjadi peningkatan hingga 60 persen penumpang yang menggunakan moda tranportasi bus.

Penumpang yang beralih ke bus, kebanyakan untuk tujuan Pulau Jawa seperti ke Jakarta, Bandung, dan kota-kota lain di Jawa Tengah. Diduga, peningkatan jumah penumpang bus tersebut terjadi akibat serangan kabut asap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com