Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinjau Realisasi Investasi, Kepala BKPM Yakin Jumlah Pengangguran Turun

Kompas.com - 03/10/2015, 11:23 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani meninjau langsung realisasi investor di sektor padat karya subsektor alas kaki yang berada di Kebupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (3/10/2015).

Usai tinjauan itu, Franky menyatakan optimismenya kalau realisasi investasi di industri alas kaki akan tumbuh. Berkat itu pula, tutur dia, penyerapan tenaga kerja akan kian masif terlaksana.

"Ini akan mendukung program pemerintah untuk mengurangi jumlah pengangguran dengan cukup signifikan dan dapat meningkatkan pendapatan masyakarat di Kabupaten Cianjur," ujar Franky usai meninjau PT Pou Yuen Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang usaha industri sepatu olah raga.

Lebih lanjut, dia menuturkan, keberadaan industri alas kaki Pou Yuen di Cianjur merupakan suatu bukti bahwa daerah Jawa Barat misalnya Cianjur, Majalengka, Garut, dan sekitarnya, masih berpotensi besar menjadi lokasi investasi padat karya seperti industri alas kaki atau tekstil.

Menurut General Manager PT Pou Yuen Indonesia Prince Tee, Pou Yuen merupakan salah satu perusahaan Pou Chen Group. Grup perusahaan sendiri tak hanya ada di Cianjur, namun juga produksi di Tangerang dan Sukabumi.

Produksinya yaitu komponen sepatu seperti mid sole, out sole, dan shoe upper. Saat ini perusahaan yang sudah ada di Indonesia pada 1992 silam ini sudah memiliki sekitar 120.000 karyawan.

Dalam lima tahun ke depan diperkirakan karyawan bisa meningkat hingga 150.000. Khusus untuk pabrik di Cianjur, PT Pou Yuen Indonesia akan menyerap 3.000 karyawan pada 2015.

Saat ini pabrik Pou Yuen masih ada di tahap pembangunan. Rencananya, pada tahun ini tahap itu akan rampung dan segera berproduksi. Kapasitas produksi perusahaan asal Taiwan itu mencapai 10 juta pasang sepatu per tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com