Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Kelistrikan Pemerintah, Hipmi Minta Lebih Banyak Dilibatkan

Kompas.com - 05/10/2015, 20:05 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) meminta pemerintah membuka seluas-luasnya peluang keterlibatan pengusaha muda nasional dalam proyek pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt.

"Di luar dari pada target itu, yang kami soroti adalah bagimana program ini bisa diberikan banyak ruang untuk pengusaha nasional khususnya pengusaha muda," ujar Ketua BPP Hipmi bidang SDA, Energi Mineral, dan Lingkungan Hidup, Andhika Anandyaguna, di Kantor Hipmi, Jakarta, Senin (5/10/2015).

Dia menjelaskan, ruang keterlibatan pengusaha muda itu tak hanya terlibat dalam sektor Independent Power Producer (IPP), melainkan keterlibatan sebagai pemasok di Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

"Keterlibatan vendor lokal dan pada akhirnya juga penyerapan tenaga kerjanya pun banyak menggunakan tenaga kerja dari Indonesia. Kan serapannya kalau tadi dijelaskan sampai 620.000 orang kan. Itu potensi tenaga kerja di sini," kata dia.

Di luar sorotan itu, Andhika mengatakan bahwa ada desakan dari berbagai kalangan agar proyek pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt itu dikaji ulang. Pasalnya, proyek itu dinilai tak realistis, apalagi kondisi ekonomi saat ini sedang mengalami pelemahan.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sempat mengatakan, proyek pembangunan pembangkit listrik 35.000 sangat terbuka bagi investor asing yang tertarik. Saat ini sudah ada tiga negara yang tertarik menggarap proyek prestisius itu, yaitu Tiongkok, Jepang, dan Amerika Serikat.

Pada awal September lalu, Pemerintah Amerika Serikat (AS) membentuk grup kerja yang terdiri dari 52 perusahaan asal AS dan 11 agensi energi dan keuangan untuk mendanai dan memfasilitasi proyek listrik 35.000 megawatt.

Bahkan, Departemen Energi AS sudah menyiapkan dana sebesar 1,2 juta dollar AS untuk membiayai pembangunan instalasi energi baru terbarukan di sejumlah lokasi terpencil, seperti di Indonesia. Rencananya, proyek tersebut akan bekerja sama dengan PLN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com