Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik Lagi, Harga Minyak Mentah Capai Level Tertinggi Sebulan

Kompas.com - 07/10/2015, 08:18 WIB
NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak dunia memperpanjang kenaikan pada Selasa (6/10/2015) waktu setempat (Rabu pagi WIB), mencapai tingkat tertinggi dalam satu bulan, di tengah harapan adanya pengurangan pasokan minyak mentah global.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, melonjak 2,27 dollar AS menjadi berakhir di 48,53 dollar AS per barrel di New York Mercantile Exchange. Ini merupakan level tertinggi sejak akhir Agustus.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November, menetap pada 51,92 dollar AS per barrel di perdagangan London, atau meningkat 2,67 dollar AS dari penutupan Senin.

John Kilduff dari Again Capital menyebutkan, laporan prospek energi jangka pendek terbaru dari Departemen Energi AS (DoE) tampaknya telah memicu reli harga emas hitam ini.

"Mereka melihat produksi minyak turun 120.000 barrel per hari pada September dibandingkan Agustus, jadi itu penurunan besar," kata Kilduff.

Untuk 2016, DoE memperkirakan produksi AS akan jatuh ke rata-rata 8,9 juta barrel per hari, dari 9,2 juta barrel pada 2015. "Ini jelas menarik perhatian pasar," katanya.

Pedagang sedang menunggu laporan mingguan DoE tentang persediaan minyak mentah komersial AS, indikator yang diawasi ketat untuk permintaan di negara konusmen utama dunia itu.

Survei Bloomberg News menyebutkan, laporan Rabu ini diperkirakan akan menunjukkan persediaan meningkat dua juta barrel dalam seminggu hingga 2 Oktober.

Harga minyak mentah perlahan-lahan bangkit, setelah sempat jatuh ke posisi terendah enam tahun kaerna melimpahnya pasokan.

"Harga minyak telah didukung oleh sejumlah faktor akhir-akhir ini, termasuk ... lAS yang sedikit melemah, getaran positif yang timbul dari rebound di pasar saham, dan tindakan militer Rusia di Suriah yang telah meningkatkan risiko sisi penawaran di kawasan Timur Tengah," kata analis Fawad Razaqzada di perusahaan perdagangan Gain Capital.

"Tetapi di atas semua, itu adalah harapan bahwa produksi minyak serpih AS akan segera mulai menyusut, membuat pasar minyak mentah lebih seimbang," tambahnya.

baca juga: Goldman Sachs: Harga Minyak Mentah Bisa Anjlok ke 20 Dollar AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP/ANTARA
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com