Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik yang Beroperasi Pukul 23.00-08.00 Dapat Diskon Listrik 30 Persen

Kompas.com - 07/10/2015, 18:10 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said memaparkan sejumlah penurunan, diskon, hingga pengurangan tarif untuk bahan bakar minyak (BBM), gas, dan listrik. Kebijakan energi itu dikatakan dapat berubah seiring dengan penguatan rupiah dan harga ICP (Indonesian Crude Price).

"Kami diberikan tugas untuk fokus mendorong supaya industri bergerak," kata Sudirman saat konferensi pers di Kantor Presiden, Rabu (7/10/2015).

Sudirman kemudian menjelaskan, kebijakan yang dipertahankan pemerintah saat ini adalah mempertahankan prinsip untuk mengalihkan subsidi dari konsumtif menjadi produktif.

"Presiden sudah wanti-wanti supaya pertahankan kebijakan (dari konsumtif jadi produktif) ini," kata Sudirman.

Sudirman memaparkan, kebijakan BBM tersebut sangat bergantung pada faktor eksternal. Jika rupiah membaik, ICP juga stabil, ia memastikan akan ada penyesuaian lagi untuk harga BBM.

"Kita bisa menyesuaikan karena BBM ini bukan lagi barang bersubsidi, akan bergerak ke angka keekonomian. Kita pertahankan policy subsidi ke sektor produktif itu," kata Sudirman.

Selain penurunan harga BBM jenis solar, Sudirman menerangkan, ada penurunan untuk gas ukuran 12 kg dari Rp 141.000 menjadi Rp 134.000 yang sudah dilakukan pada bulan lalu.

Di sektor listrik, Sudirman menyampaikan akan ada penyesuaian tarif listrik. Hal itu bergantung pada ICP karena menurut dia setiap penurunan 10 barrel akan turunkan 10 persen tarif listrik. Sudirman bahkan menyebut ada diskon bagi industri yang menggunakan listrik tengah malam hingga pagi hari.

"Diskon 30 persen bagi penggunaan listrik dari pukul 23.00 hingga 08.00. Logikanya banyak perusahaan-perusahaan yang bisa dijalankan (secara) mekanis, kalau bisa malam-malam kan bisa dapat potongan. Jadi, kita dorong industri bergerak di malam hari," ujar Sudirman.

Kebijakan diskon 30 persen untuk sektor industri tersebut, dikatakan Sudirman, juga menanggapi banyaknya perusahaan dan usaha kecil yang mengalami kesulitan keuangan.

"Banyak sekali industri-industri yang terkena rawan PHK, listriknya tertunggak. PLN kemudian memberi kebijakan, dalam setahun hanya bayarkan 60 persen kewajibannya, sisanya dicicil ditunda pada bulan ke-13. Ini sangat memberi kemudahan bagi perusahaan-perusahaan yang kesulitan cashflow," kata Sudirman.

Kebijakan tersebut akan mulai diberlakukan pada awal 2016. Ia beralasan saat ini butuh waktu persiapan dan sosialisasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com