Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Nasdem Nilai Pemerintah Tidak Serius Bangun Kilang Minyak

Kompas.com - 08/10/2015, 02:45 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Politisi Partai Nasdem yang juga anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Kurtubi mengatakan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said belum terlihat serius mewujudkan kedaulatan energi. Sebab, hingga 2019 mendatang, Kementerian ESDM hanya merencanakan membangun hanya satu kilang bahan bakar minyak (BBM).

“Menyangkut sasaran RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) sampai 2019, saya garis bawahi, kilang minyak sampai 2019 cuma satu. Ini tidak serius,” kata Kurtubi dalam rapat kerja dengan Menteri ESDM, Jakarta, Rabu malam (7/10/2015).

Dalam rapat kerja yang membahas Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA K/L), Sudirman menyampaikan, hingga 2019 pemerintah merencanakan membangun satu unit kilang baru. Pemaparan Sudirman tersebut langsung mendapat respon dari Kurtubi. Sebab, semua pihak baik pemerintah dan juga parlemen sudah menyadari betapa pentingnya membangun kilang-kilang baru.

“Tolong yang serius lah. Membangun kilang lebih banyak. Impor BBM kita sudah luar biasa besar. Kalau tidak direncanakan (membangun kilang) lebih banyak, ya jangan harap kita berdaulat dari sisi BBM,” kata Kurtubi.

Selain itu, Kurtubi juga meminta Menteri ESDM Sudirman Said untuk memperhatikan penentuan lokasi kilang dibangun. Hal ini penting sebagai upaya efisiensi distribusi BBM. Kurtubi menjelaskan, di antara pulau-pulau yang ada di Indonesia, beberapa wilayah belum memiliki kilang.

“Sumatera ada Dumai dan Musi, Kalimantan ada Balikpapan, Jawa ada Balongan dan Tuban. Tapi Bali, Nusa Tenggara, Maluku, kosong. Bayangkan, biaya distribusi BBM untuk Bali, Nusa Tenggara, Maluku itu mahal sekali sejak jaman Belanda,” ucap Kurtubi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com