OJK Dorong Implementasi ABIF dengan Singapura

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah bukan barang baru bila bank-bank Indonesia selalu kesulitan masuk dan membuka kantor cabang di Singapura. Nasib bank-bank asal Indonesia itu sangat terbalik bila dibandingkan nasib bank-bank Singapura di Indonesia yang justru telah memiliki ribuan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Indonesia.

Berbagai cara pun ditempuh pemerintah agar bank asal Indonesia mampu masuk ke negara-negara ASEAN lainnya, temasuk Singapura. Langkah terbaru, pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong implementasi ASEAN Banking Integration Framework (ABIF) dengan Singapura. "Yang jelas dengan Malaysia sudah mau, kita juga sudah mau. Lalu dengan Singapura ini sedang kita sepakati substansinya. Nanti kalau sudah beres kita umumkan," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad di Jakarta, Senin (15/10/2015).

Tak cuma di Singapura. Bank-bank asal Indonesia juga kesulitan mendapatkan izin pembukaan cabang di Malaysia. Padahal, perbankan Malaysia di Indonesia saat ini sudah ada tiga, yaitu CIMB Niaga, BII MayBank, dan Maybank Syariah. Ketiga bank tersebut memiliki lebih kurang 390 kantor di Indonesia dan 4.800 ATM.

Untungnya, Indonesia dan Malaysia sudah menandatangai head of agreement terkait implementasi integrasi Perbankan ASEAN pada akhir 2014 lalu. Intinya, kesepakatan itu diarahkan untuk mengurangi kesenjangan akses pasar bagi perbankan di kedua negara.