Tuntunan permintaan maaf itu muncul karena Jonan dinilai menyalahkan pilot atas kecelakaan pesawat Aviastar dan helikopter PT PAS berapa waktu lalu.
"Tidak ada organisasi solidaritas pilot itu siapa. Mereka tidak berani keluarkan nama-namanya (di media). Panggil sini (orang yang mengatasnamakan solidaritas pilot)," ujar Jonan di Kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Jakarta, Jumat (16/10/2015).
Mantan bos KAI itu mengaku sudah menanyakan ihwal organisasi solidaritas pilot itu kepada Federasi Pilot Indonesia beberapa waktu lalu. Namun kata Jonan, Federasi Pilot Indonesia tak tahu menahu terkait organisasi solidaritas pilot tersebut.
"Orangnya enggak mau muncul. Tulis nama dong, kalau berani coba tulis nama dong (di media)," kata Jonan.
Menurut Jonan dalam kasus kecelakaan Helikopter PT PAS misalnya, Pilot tak memiliki rencana terbang. Padahal kata dia, semua pilot harus memiliki rencana penerbangan atau flight plan dalam setiap penerbangan.
"Pilot itu kalau enggak ada flight plan-nya pasti salah karena kalau enggak ada itu ya enggak boleh terbang. Kalau pilotnya masih ada ya di suspend, diperiksa. Dan maskapainya kalau kecelakaan pasti rutenya kita suspend sampai ada penjelasan KNKT," ucap dia.
Mantan bos KAI itu melanjutkan, dalam kasus kecelakaan Aviastar, Jonan langsung menanyakan kepada pemilik Aviastar secara langsung apakah penerbangan tersebut memotong rute yang sudah ditentukan atau tidak.
Kata Jonan, Dirut Aviastar mengakui kalau penerbangan tersebut memotong rute. "Kalau penerbangan memotong rute salah siapa? Iya Pilot," tutur Jonan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.