Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Melemah tapi Pemesan ORI012 Membeludak, Ini Sebabnya

Kompas.com - 20/10/2015, 05:12 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Jumlah pemesan Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri ORI012 mencapai 49.521 investor retail.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan mencatat, jumlah ini adalah yang tertinggi sejak seri ORI001.

Kondisi ini tentu kontras dengan perlambatan ekonomi yang masih terasa di triwulan III tahun ini.

Direktur Surat Utang, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan Loto Srianita Ginting menjelaskan mengapa makin banyak orang berinvestasi di instrumen surat utang, di tengah-tengah kondisi ekonomi yang melambat.

Loto menengarai, keadaan ekonomi yang melambat mendorong beberapa bank untuk melakukan penyesuaian tingkat bunga tabungan atau bunga deposito.

Karena itu, kupon ORI relatif lebih menarik. “Kalau kita pakai rate waktu itu (landing rate) 7,75 persen LPS, emang terlihat ORI masih menarik,” ucap Loto, di Jakarta, Senin (19/10/2015).

Bunga kupon ORI012 yang ditawarkan pada investor ritel sendiri sebesar 9 persen.

Loto menjelaskan, pada waktu diterbitkan yakni September memang ada kecenderungan yield meningkat. Akan tetapi, setelah terjadi apresiasi nilai tukar rupiah atas dollar AS dua pekan terakhir, terjadi penurunan yield signifikan.

“Dengan adanya ekspektasi inflasi ke depan yang lebih rendah, ada kemungkinan penurunan bunga. Maka, investor pemegang obligasi memiliki potensi capital gain di tengah penurunan suku bunga,” imbuh Loto.

Alasan lain mengenai besarnya pemesan ORI012 ini lantaran kupon yang ditawarkan cukup terjangkau jika dibandingkan dengan instrumen surat utang untuk investor institusi.

“Biasanya obligasi yang ditawarkan itu kelipatan Rp 1 miliar. ORI ini dengan kelipatan Rp 5 juta sebenarnya sudah memberikan keberpihakan kepada ritel untuk bisa memperoleh instrumen ini langsung dari pemerintah, tapi lewat agen penjual,” terang Loto.

Dia pun berharap, investor ritel pemegang kupon ORI012 bisa mempertahankan instrumen mereka sampai jatuh tempo nanti, yaitu pada 15 Oktober 2018.

Sebagai pembanding, dalam 5 tahun terakhir ini jumlah pemesan ORI terus naik. Jumlah pemesan ORI007 mencapai 17.705, ORI008 15.372, ORI009 25.293, dan ORI010 38.868. Sedangkan pada seri ORI011 sedikit turun jumlah pemesannya menjadi 35.024 pemesan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com