Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Jokowi-JK, Awalnya Buram..

Kompas.com - 21/10/2015, 06:43 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Setahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla memberikan kesan dan pengalaman riil yang dialami pelaku usaha.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Haryadi B Sukamdani mengatakan, kalau dilihat setahun terakhir, boleh dibilang tim ekonomi agak bermasalah.

“Agak tidak memenuhi ekspektasi atau harapan. Tetapi setelah dilakukan reshuffle, dan dikeluarkan paket kebijakan I-IV, mulai menimbulkan lagi keyakinan bahwa pemerintah ini konsisten membawa ekonomi kita lebih baik,” ucap Haryadi kepada Kompas.com, Jakarta, Selasa (20/10/2015).

Haryadi mengakui, sebelum perombakan kabinet, banyak keraguan yang muncul di benak pelaku usaha.

Dia merasa, pemerintah terlalu bersemangat untuk mengatur segala hal termasuk di sektor privat.

“Terlalu banyak mau kontrol. Itu bagus-bagus saja, tapi justru kontraproduktif,” imbuh Haryadi.

Haryadi juga menyoroti kebijakan fiskal yang dipilih pemerintah. Menurut dia, kebijakan fiskal yang dipilih menimbulkan keraguan.

Di satu sisi, target fiskal (perpajakan) yang dipatok tinggi sekali. Akan tetapi, di sisi lain kondisi ekonomi sedang lesu, di mana hampir semua sektor industri mencatatkan penurunan penjualan.

“Kebijakan fiskal juga dicitrakan ada relaksasi, padahal enggak. Seperti tax holiday dan tax allowance. Itu kan OK, tapi kan untuk investasi baru,” ucap Haryadi.

Lebih lanjut dia bilang, barulah setelah ada perombakan kabinet, kebijakan pemerintah khususnya di bidang perekonomian mulai ke arah yang jelas.

Dihubungi terpisah, Ketua Apindo Anton J Supit mengatakan, untuk selanjutnya pengusaha berharap ada perbaikan iklim usaha.

“Terutama kepastian hukum, konsistensi kebijakan, infrastruktur, dan masalah tanah/tata ruang,” kata Anton.

baca juga: Setahun Jokowi-JK, Urusan Energi Masih Ngeri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com