JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengakui beberapa sasaran pembangunan nasional cukup ambisius. Akibatnya, sasaran pembangunan tersebut sulit icapai oleh pemerintah sendiri. "Berbagai sasaran untuk mewujudkan ini cukup ambisisus. Sasaran itu terwujud harus diperlukan upaya yang sungguh-sungguh," ujar Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Leonard Tampubolon di Jakarta, Rabu (21/10/2015).
Dia menjelaskan, berbagai faktor membuat pencapaian sasaran menjadi tidak mudah. Misalnya, kondisi ekonomi global yang belum menentu, keterbatasan infrastruktur, kualitas sumberdaya manusia, dan keterbatasan sumberdaya lain yakni sumber pendanaan. "Satu tahun sudah dilewati. Kita dihadapkan kondisi ekonomi dunia yang cenderung enggak baik. Ini menekan ekonomi nasional dan berdampak pada seluruh bidang pembangunan," kata dia.
Melemahnya harga komoditas unggulan Indonesia yakni batubara dan CPO juga dinilai menjadi penyebab pelemahan ekonomi nasional. Akibat pelemahan ekonomi itu ucap Leonard, daya beli masyakat atau tingkat konsumsi masyakarat sebagai penopang ekonomi nasional ikut menurun.
Selain itu, melorotnya nilai tukar rupiah juga dinilai jadi faktor yang membuat pencapaian target pemerintah yang tinggi sulit dicapai. Namun, ucap dia, respons pemerintah yang cepat dengan mengeluarkan paket kebijakan ekonomi jilid I-IV cukup baik di tengah pelemahan ekonomi tersebut.
Meski begitu, bukan berarti Indonesia telah menyelesaikan pekerjaan rumahnya (PR) di bidang ekonomi. Kata Leonard, PR Indonesia masih banyak untuk mencapai target yang sudah tertuang di Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.