Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKI Purna Bisa Jadi Pionir TKI Berwirausaha

Kompas.com - 25/10/2015, 17:36 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Jakarta menyelenggarakan acara Pemberdayaan Terintegrasi Program Pelatihan Edukasi Kewirausahaan TKI Purna/TKIB/WNIO dan Keluarga angkatan ke-II pada 23 sampai 28 Oktober 2015 di Jakarta.

Yul Efira Yulinda, selaku ketua pelaksana kegiatan menyampaikan bahwa kegiatan ini diselenggarakan guna mendukung program pemulangan TKI Bermasalah (TKI-B)/WNI Overstayers (WNI-O). Tujuannya agar mereka dapat mengelola dan memanfaatkan uang hasil bekerja dari luar negeri untuk berbagai hal produktif sehingga tetap dapat memperoleh penghasilan di dalam negeri.

Edukasi pemberdayaan TKI Purna angkatan ke II ini diikuti oleh 25 (dua puluh lima) TKI Purna yang berada di wilayah DKI Jakarta dan Bekasi. Dengan komposisi 15 orang perempuan dan 10 orang laki-laki yang merupakan mantan TKI dari negara Taiwan, Arab Saudi, Brunei, Abu Dhabi dan Singapura.  

Materi yang disampaikan terdiri dari teori dan praktek meliputi pemberdayaan masyarakat, motivasi dan inspirasi, perencanaan keuangan, sinergitas program, praktek dan teori kewirausahaan, lembaga keuangan mikro, pembuatan rencana aksi kelompok dan diikuti dengan MoU.

“BP3TKI Jakarta memilih narasumber dan materi disesuaikan dengan karakteristik peserta dan perkembangan yang ada harapannya agar mereka termotivasi untuk berwirausaha” ujar Yul Efira Yulinda.

Turut hadir dalam acara tersebut, Toni Sukandar selaku Asisten Perekonomian dan Administrasi Jakarta Utara yang mewakili Walikota Jakarta Utara, Husein, dari Dinas Koperasi dan UMKM Jakarta Utara, Ridwan Bawi, dari Subdinas Tenaga Kerja, Jakarta Utara, serta Budianto, dari Subdinas Perindustrian Jakarta Utara yang akan ikut serta dalam melakukan pendampingan usaha bagi para TKI Purna setelah selesai mengikuti kegiatan pemberdayaan yang diadakan BNP2TKI.

Deputi Perlindungan Lisna Y. Poeloengan yang membuka acara tersebut menyampaikan bahwa program pemberdayaan terintegrasi TKI Purna ini terdiri dari 4 jenis pelatihan antara lain Ketahanan Pangan, (pertanian dan peternakan), Indutri Pariwisata(Kuliner), Industri Kreatif (co. Kerajinan tangan), danIndustri Jasa.

“Harapannya bahwa peserta edukasi kewirausahaan ini menjadi pionir bagi teman-temannya yang lain untuk menjadi pengusaha muda dan jangan bekerja lagi ke luar negeri.” Ujarnya.

Lisna mengatakan bahwa TKI Purna di Jakarta Utara kurang lebih 500 orang. Dari jumlah tersebut 50 persennya diharapkan dapat menjadi wirausahawan.

"Mudah-mudahan dari Satuan Kerja Pemerintah Daerah yang hadir dapat dapat menjadi partner dan membantu pendampingan setelah kegiatan edukasi ini selesai," tambahnya.

Hadir pula Tokopedia.com yang akan membantu memfasilitasi memasarkan produk TKI Purna secara online, juga ada sosok Mba Arsi dan Mba Titi mantan TKI dari Qatar dan Singapura yang telah sukses menjadi wirausaha dan dapat menjadi inspirasi bagi para peserta edukasi kewirausahaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com