Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Kalla Pernah Marah Pada BRI yang Mematok Bunga Tinggi

Kompas.com - 27/10/2015, 15:47 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku pernah geram kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero Tbk) ketika mematok suku bunga kredit usaha rakyat hingga 22 persen.

Wapres pun meminta BRI untuk menurunkan suku bunga acuannya, hingga BRI kini mematok suku bunga 11 persen untuk KUR.

"Kita mahal dari segi keuangan, bunga lebih tinggi dari pada negara lain. Malah KUR dulu 22 persen, saya marah," kata Kalla saat menghadiri rapat kerja nasional Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) di Jakarta, Selasa (27/10/2015).

"Jadi jangan untuk karena membebani rakyat kecil, jadi tidak adil," ucapnya.

Menurut Wapres, suku bunga tinggi untuk masyarakat kecil menunjukkan ketidakadilan. Atas dasar itu, lanjut Kalla, pemerintah terpaksa memberikan subsidi agar bank-bank menurunkan suku bunganya untuk KUR.

"Pengusaha besar dapat bunga 10 persen atau 11 persen, pengusaha kecil dapat 22 persen, sangat tidak adil. Sampai saya marah betul selama ini, ada perilaku bank sampai begini, tidak adil pada yang kecil. Turunkan, terpaksa dengan beban pemerintah sebagiannya," ucap Kalla.

Meskipun demikian, Wapres mengingatkan bahwa pemerintah tidak bisa selamanya menanggung beban subsidi bunga. Semakin lama, subsidi bunga kredit akan diturunkan hingga akhirnya pemerintah menghapuskan subsidi.

"Besok subsidinya makin lama makin turun, lama-lama tidak ada subsidinya. Di situlah baru namanya bankir," kata Kalla.

Wapres juga menyampaikan perlunya penurunan suku bunga sehingga bank-bank di Indonesia bisa bersaing dengan bank di negara lain. Ia mengatakan bahwa selama ini suku bunga bank di negara lain, khususnya negara tetangga, jauh lebih rendah dari suku bunga dalam negeri.

"Bagaimana bisa bersaing, kalau di China, Malaysia, bunganya empat persen, lima persen, kita masih 11 persen. Kita turunkan walaupun dengan subsidi juga," kata Wapres.

Untuk menghidupkan sektor riil, terutama pelaku usaha kecil menengah, pemerintah mengalokasikan dana Rp 30 triliun untuk penyaluran KUR.

Pemerintah menyerahkan penyaluran KUR kepada empat bank berbentuk BUMN, yakni Bank Rakyat Indonesia, Bank Mandiri, Bank Tabungan Negara, dan Bank Negara Indonesia. Dari empat bank tersebut, BRI memperoleh porsi paling besar, yakni Rp 21,4 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com