Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNP2TKI Siapkan Suplai TKI di Bidang Tata Rambut

Kompas.com - 27/10/2015, 20:13 WIB
BOGOR, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid melihat kecenderungan perbedaan kompetensi antara penawaran lowongan kerja (job order) dari luar negeri dengan ketersediaan kompetensi tenaga kerja (supply) dalam negeri mengakibatkan sulitnya mempertemukan antara supply dan demand.

Untuk itu Nusron minta kepada Direktur Pemetaan dan Harmonisasi (PH. I) melakukan pembahasan standar kompetensi tersebut.

Direktur PH I, Elia Rosalia membenarkan perintah tersebut telah dilaksanakan pembahasannya dengan pihak-pihak terkait.

"Banyak job order datang sifatnya cepat dan urgent. Selama ini kita kesulitan mendapatkan suplai jabatan yang diminta," kata Elia, Selasa (27/10/2015), saat kegiatan penyusunan kurikulum silabus 'Adjusment Training Sektor Hairdresser'. 

Kegiatan tersebut diselenggarakan di The Rizen Hotel, Cisarua, Bogor, 26-27 Oktober 2015. Hadir sebagai narasumber dan fasilitator yang mewakili BNSP, Mulyanto, Penasehat Asosiasi Pengelola Pelatihan Tenaga Kerja Indonesia Luar Negeri (AP2TKILN), Selamet Prihatmodjo dan Ketua AP2TKILN Eko Pranoto.

Elia mengatakan standar kompetensi dan pelatihan diperlukan untuk mempersiapkan TKI yang berkompeten. Penyusunan kurikulum adjusment training untuk jabatan penata rambut dilaksanakan dua hari ini sebagai upaya menyiapkan kompetensi sesuai yang distandarisasi oleh negara pengguna.

Dalam paparannya perwakilan BNSP Selamet Prihatmodjo dan Eko Pranoto berfokus terhadap kesiapan Infrastuktur kompetensi oleh lembaga dalam mempersiapkan kompetensi tenaga kerja, meliputi Standar Kompetensi Kerja, Skema Sertifikasi, Materi Uji, Tempat Uji Kompetensi, Peserta Sertifikasi, Penguji, dan Ujian.

Lebih lanjut perwakilan AP2TKILN, memberikan bimbingan teknis mengenai penyusunan silabus adjudment traning di bidang penata rambut. Dari kegiatan itu diharapakan muncul suatu kesepahaman bersama dari perwakilan SMK di Jakarta, Bogor dan Bandung, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), Konsorsium Tata Kecantikan, Lembaga Kursus, Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD), Balai Latihan Kerja (BLK), dan AP2TKILN.

Adapun kesepahaman yang dimaksud mengenai acuan dan standar kompetensi untuk diterapkan demi mengikis jurang antara permintaan dan suplai sehingga lembaga pendidikan serta lembaga pelatihan dapat mempersiapkan tenaga kerja yang mahir khususnya di sektor Hospitality dalam jabatan Hairdresser.

"Dari kegiatan yang berlangsung dua hari ini, diharapkan muncul draf bersama untuk melahirkan kurikulum adjustment training bidang hairdresser yang siap pakai dan menjadi referensi bagi setiap stakeholders," tutup Elia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com