Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BKPM Tak Puas Indonesia Kalah dari Negara Afrika dalam Hal Kemudahan Berusaha

Kompas.com - 28/10/2015, 17:18 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Peringkat Indonesia naik dalam survei Ease of Doing Business 2016 yang dirilis World Bank Group. Dari peringkat ke-120, kini Indonesia menempati peringkat ke-109.

Namun, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merasa belum puas dengan kenaikan peringkat tersebut. Di mata lembaga koordinasi itu, sebagai negara besar, Indonesia seharusnya bisa menempati posisi yang lebih baik.

"Tidak elok peringkat di atas 100. Kita lihat beberapa negara Afrika lebih bagus dari Indonesia (peringkat kemudahan berusahanya)," ujar Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM Tamba Hutapea dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (28/10/2015).

Dari hasil survei tersebut, negara-negara Afrika, seperti Rwanda, Afrika Selatan, Tunisia, Zambia, Namibia, dan Kenya, menempati peringkat yang lebih baik dari Indonesia.

Sementara di Asia Tenggara, Indonesia kalah dari Singapura yang menempati urutan pertama, Malaysia di urutan ke-18, Thailand ke-49, Brunei ke-84, Vietnam ke-90, dan Filipina ke-103.

Oleh karena itu, ucap Tamba, Indonesia mesti melihat lebih dalam apa yang sebenarnya menjadi masalah investasi. Setelah itu, masalah tersebut harus diperbaiki dengan cepat.

Meski begitu, Tamba mengatakan bahwa pemerintah dan BKPM sudah memulai perbaikan iklim investasi. Langkah konkret bisa terlihat dari banyaknya insentif dan kemudahan bagi investor untuk masuk dan menanamkan modal di Indonesia.

Salah satunya yakni perizinan investasi tiga jam yang baru-baru ini dikeluarkan. "Kita harus introspeksi, kok begini kondisi kita," kata Tamba.

Dari survei yang dilakukan Bank Dunia, tercatat indikator menulis usaha di Indonesia menurun dari peringkat ke-155 menjadi peringkat ke-173. Namun, waktu total memulai usaha meningkat dari sebelumnya 52,5 hari menjadi 47,8 hari.

Selain itu, indeks hak hukum, indikator akses perkreditan, dan penegakan kontrak juga ikut naik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com