Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Majikan Tak Boleh Bayar "Cash",Jurus BNP2TKI Tingkatkan Remitansi

Kompas.com - 02/11/2015, 07:00 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) mewajibkan semua TKI memiliki rekening untuk menerima pembayaran gaji mereka. Majikan telah dilarang memberi gaji dalam bentuk tunai.

Hal tersebut disampaikan Kepala BNPTKI Nusron Wahid saat menggelar rapat tertutup dengan Komisi IX DPR RI di Komplek Parlemen, Senayan, beberapa waktu lalu. Nusron mengingatkan bahwa upaya itu dilakukan untuk meningkatkan remitansi atau transfer uang oleh pekerja asing ke negara asal dan mengontrol pendapatan TKI.

"Semua TKI kita wajibkan menggunakan rekening dan majikan itu tidak boleh‎ bayar cash, tapi harus dikirim langsung ke rekening TKI. Dengan begitu, tidak ada lagi potongan-potongan tidak jelas terhadap gaji TKI," ujar Nusron, Senin (2/11/2015).

Semakin tinggi uang yang mengalir ke Indonesia, maka akan berbanding lurus dengan devisa negara. Oleh sebab itu, pemberlakuan wajib menggunakan rekening secara tidak langsung untuk meningkatan devisa negara.

"Kalau menggunakan sistem ini negara akan diuntungkan. Pertama‎, bisa mengontrol pendapatan TKI. Kedua, langsung otomatis devisa negara sehingga devisa negara kita meningkat. Ada kekuatan uang masuk ke dalam negeri," tutur Nusron.

Jaminan agar majikan tak membayar gaji secara cash tapi melalui rekening yaitu mereka harus menandatangani skema kontrak baru. Skema baru tersebut berlaku sejak 1 September 2015.

"Itu ada dalam kontrak," ujar Nusron.

Adapun bank yang diajak bekerja sama yaitu BNI, BRI, Mandiri BII May Bank, dan Sinarmas Bank. Pertimbangan dipilihnya bank-bank tersebut karena kuat di negaranya masing-masing. Contohnya BII May Bank di Malaysia dan Sinarmas Bank di Taiwan.

"Itu sudah diputuskan oleh Menko Prekonomian," lanjut Nusron.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com