Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Tahun "Listing "di Bursa Saham, Telkom Berharap BUMN Lain Ikuti Jejak

Kompas.com - 02/11/2015, 11:45 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - ‎Sudah 20 tahun PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) melantai di bursa saham, bukan hanya di Bursa Efek Indonesia tetapi juga di bursa efek New York dan London.

Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga mengatakan, 20 tahun tepatnya pada 14 November 1995 perseroan menorehkan sejarah dengan melakukan penawaran saham perdana ke publik (initial public offring/IPO) di BEI, New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock Exchange (LSE).

"IPO terbukti berdampak positif bagi perusahaan, investor dan negara. Saham Telkom yang dicatat di NYSE dan LSE dalam bentuk American Depositary Share (ADS) melalui program American Depositary Receipt (ADR) dengan kustodian The Bank of New York Mellon," ujar Alex di Jakarta, Senin (2/11/2015).

Alex menjelaskan, listing di bursa saham dunia memberikan manfaat kepada pemangku kepentingan seperti meningkatkan kredibilitas dan reputasi perusahaan-perusahaan Indonesia.

Selain itu, mafaaat internalnya yaitu perseroan lebih meningkatkan transparansi dalam menyampaikan laporan keuangan.

‎"Saya berharap akan semakin banyak perusahaan di Indonesia mengikuti jejak Telkom dengan melakukan dua listing sehama di Indonesia dan New York," ucap Alex.

Kepala Eksekutif Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan Nurhaida mengucapkan, OJK senantiasa memberikan dukungan dalam bentuk regulasi dan pengawasan untuk memastikan terwujudnya pasar modal yang efisien dan menarik bagi investor.

"Kehadiran Telkom sangat berarti, karena BUMN yang menjadi pioner, yakni BUMN ke tiga yang melakukan initial public offering (IPO). Kami berharap ada BUMN yang lain ikut, sudah banyak capaian yang diambil dan kontribusinya," kata Nurhaida. (Seno Tri Sulistiyono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com