Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta ESDM dan Tiga Kementerian Lain Eksekusi Proyek Infrastruktur pada Januari

Kompas.com - 03/11/2015, 20:44 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Presiden RI Joko Widodo meminta empat kementerian yang memiliki banyak proyek infrastruktur segera mengeksekusi perencanaan proyek. Keempat kementerian tersebut yakni, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pertanian, serta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). “Kemarin Presiden sudah kasih arahan empat kementerian diminta lebih cepat, PU, Perhubungan, Pertanian dan ESDM, karena empat kementerian ini proyek infrastrukturnya yang relatif banyak,” kata Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro, Jakarta, Selasa (3/11/2015).

Dari sisi pembiayaan (financing), Bambang mengatakan, pemerintah mengambil kemungkinan langkah pre-funding. Pre-funding ini merupakan mekanisme pembiayaan yang pertama kalinya dimuat dalam UU APBN.

Bambang mengatakan, dengan melakukan pre-funding, proyek-proyek bisa dilaksanakan lebih cepat, dan tidak ada lagi istilah penumpukan belanja di semester dua. “Kita coba pre-funding. Proyek itu yang utamanya yang sudah siap, kita upayakan Januari,” sambung Bambang.

Sayangnya, Bambang mengaku tidak tahu persis berapa pre-funding yang dibutuhkan untuk proyek-proyek infrastruktur. Sebabnya, kebutuhan pembiayaan tergantung pada kementerian masing-masing. “Kebutuhan Januari berapa, ya tergantung proyek-proyek mana yang benar-benar siap untuk dimulai, dimana kontrak telah ditandatangani Desember,” kata Bambang lagi.

Lebih lanjut dia bilang, kalau hanya mengandalkan pembiayaan yang konvensional, berjalannya proyek akan terkendala. Salah satunya, katakanlah, dari penerimaan pajak.

Pada Januari, Bambang bilang, penerimaan pajak masih sangat terbatas, dan masuknya pun baru akhir bulan. “Jadi harapannya, dengan pre-funding ini bisa memperbaiki kualitas penyerapan, meningkatkan besaran penyerapan itu sendiri, dan membantu pertumbuhan ekonomi. Karena biasanya, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I itu rendah,” jelas Bambang.

Adapun bentuk dari pre-funding  sendiri bermacam-macam. Ada dari pasar (market) dan ada pula dari pinjaman multilateral serta pinjaman bilateral. “Jadi kita tidak bicara front loading atau segala macam. Yang penting dalam pembiayaan adalah the right moment,” ucap Bambang.

“Kita juga melakukan pendekatan pada lembaga multilateral dan bilateral, apakah ada skema pinjaman multilateral dan bilateral yang bisa ditarik Januari, pencairannya Januari. Kita sekarang deal-nya dulu, negosiasi, Januari pencairannya,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com